Kebenaran G-spot sudah sering dijadikan diskusi dan perdebatan. Apakah G-spot benar-benar ada? Dimana kah letaknya? Yuk cari tahu 7 fakta tentang G-spot yang perlu kita ketahui!
(Baca juga: Alasan Kenapa Kita Masih Jomblo Berdasarkan 3 Kepribadian Berikut)
Dilihat dari segi anatomi, G-spot merupakan bagian paling akhir dari klitoris. Sehingga enggak heran kalau keduanya berfungsi untuk memberikan kepuasan ketika sepasang suami dan istri melakukan hubungan seksual.
Mayoritas peneliti percaya bahwa G-sot terletak di dinding atas vagina, sementara beberapa peneliti lainnya berpendapat kalau G-spot terletak di rahim.
Meski banyk yang percaya dengan kebenaran G-spot hingga dapat memastikan letak pastinya, enggak sedikit juga peneliti yang menyangkal kebenaran G-spot.
Kebanyakan perempuan enggak pernah mengalami ‘sensasi’ G-spot, sehingga berpikiran kalau ada hal yang aneh dalam diri mereka.
Tapi peneliti memastikan bahwa hal tersebut ternyata normal, dan perempuan enggak perlu khawatir kalau enggak merasakan G-spot.
(Baca juga: 8 Hal Yang Paling Dibenci Cowok Dari Pacarnya)
Nama G-spot memang terdengar unik. Jika melihat dari asal sebutan tersebut, ternyata G-spot diambil dari nama seorang ginekologis, Ernst Grafenberg di tahun 1944.
G-spot sering disebut sebagai kelenjar prostat pada laki-laki. Ini karena kelenjar prostate dan G-spot adalah bagian yang sangat sensitif terhadap tekanan dan stimulasi.
Sama seperti klitoris, ukuran G-spot bisa berubah menjadi semakin besar ketika seorang perempuan mendapat rangsangan. Jika enggak, ukuran G-spot hanya sebesar biji kacang
(Sumber: Gurl, WomensHealth)
(Baca juga: Kepribadian Cowok Saat Menjadi Pacar Berdasarkan Urutan Kelahiran)