Sadar atau enggak, warna memberi banyak pengaruh dalam membangun persepsi kita setiap harinya. Misalnya, kita bisa menjadi lebih tenang dengan melihat langit yang biru, atau berubah menjadi kelam ketika melihat awan yang mendung.
Enggak hanya berlaku dalam situasi alam, warna juga memberi pengaruh yang cukup banyak di media sosial yang akrab dengan keseharian kita, lho girls. Seperti apa pengaruhnya? Yuk bongkar pengaruh warna dalam media sosial menurut piskologi.
(Baca juga: Yuk, Peduli Sama Kesehatan Mental Lewat 4 Film Hollywood Berikut!)
Pada media sosial Facebook dan Instagram, kita akan sering mendapati notifikasi yang didesain berwarna merah.
Secara ilmiah, warna merah diasosiasikan untuk menstimulus pikiran kita dan sering dihubungkan untuk membuat keputusan dengan cepat. Warna merah juga memiliki visibilitas yang tinggi dan membuat siapapun yang melihat merasa excited. Jadi cukup terjawab kan, kenapa kita selalu merasa excited dan segera pengin membuka notofikasi di akun sosial media kita.
Selain warna merah yang kerap kita lihat dalam media sosial, branding dan marketing yang dilakukan oleh beberapa perusahaan di media sosial juga sering menggunakan warna-warna buat mempertajam visualitas siapapun yang melihat.
Warna kuning misalnya, sering diasosiasikan dengan kehangatan, kebahagiaan, dan keceriaan. Dan digunakan dalam branding makanan fast food ternama, Mc Donald’s dan signatur makanannya, Happy Meal.
Menurut Lillian De Jesus, content creator dari getstencil.com, Pantone Color Institute meneliti pengaruh warna terhadap proses berpikir, emosi, dan reaksi fiksi pada manusia.
Enggak bisa dipungkiri, pengaruh warna pada sosial media juga kerap membawa dampak negatif. Misalnya saja, kita jadi kelewat fokus sama media sosial dan melupakan kegiatan-kegiatan kita lainnya. Setiap kali ada notifikasi masuk, kita lagsung bersemangat dan meninggalkan pekerjaan kita.