Bersedih Saat Seleb Idola Meninggal Itu Wajar. Ini 5 Alasan Tidak Perlu Malu Mengakuinya

By Ifnur Hikmah, Senin, 26 Maret 2018 | 04:00 WIB
Karena kita kehilangan seseorang yang sangat berarti (Ifnur Hikmah)

Rasa sedih itu hal yang manusiawi untuk dirasakan oleh siapa saja. Termasuk, ketika kita bersedih karena idola meninggal.

Namun, tidak semua orang bisa memahami perasaan ini. Alasan si idola tidak mengenal kita, sehingga untuk apa bersedih, seringkali menjadi dalih.

Padahal kita hanya ingin menyalurkan perasaan.

Beberapa hari terakhir, kita dikejutkan dengan berita meninggalnya beberapa selebriti.

Dolores O’Riordan, vokalis The Cranberries, meninggal akibat depresi. Tidak lama berselang, Jeon Tae Soo, salah seorang aktor Korea meninggal akibat depresi.

Mundur lagi beberapa hari ke belakang, berita meninggalnya selebriti ternama membuat jutaan fans di dunia menangis.

Jonghyun, Chester Bennington, Chris Cornell, Kim Joo Hyuk, Whitney Houston, dan masih banyak lagi.

(Baca juga: Album Posthumous milik Jonghyun ‘SHINee’ dirilis. Berikut faktanya) 

Namun, banyak yang menyembunyikan perasaan duka ini. Ada semacam perasaan malu karena tidak semua orang bisa menerima perasaan duka.

Kita mungkin tidak punya hubungan personal dengan si idola, dan kita hanya satu di antara sekian juta orang yang mengaguminya sehingga dia tidak mengenal kita, tapi itu bukan jadi halangan untuk menangis, karena itu cara kita menyalurkan duka.

David Kaplan dari American Counseling Association menyebutkan, “berduka itu berbeda untuk semua orang. Kita punya kecenderungan untuk menyamaratakan duka. Namun duka adalah duka dan setiap orang punya cara berbeda.”

(Baca juga: 27 foto perjalanan hidup Jonghyun SHINee 1990-2017)

Menangisi Idola yang Telah Pergi

Saya sendiri termasuk seseorang yang tidak ragu menunjukkan perasaan sedih ketika Jonghyun meninggal Desember 2017 lalu. Beberapa bulan sebelumnya, idola saya sejak remaja, Chester Bennington, meninggal akibat depresi.

Selang beberapa bulan kehilangan dua orang yang saya idolakan tentunya hal yang berat. Ada penolakan yang dirasakan, rasa tidak bisa menerima kenyataan.

Beruntung saya tidak sendiri, karena teman-teman mengulurkan tangannya dan menghibur saya melewati masa berat ini. Namun, tidak semua orang bisa mengalaminya.

“Teman-temanku awalnya ikut panik waktu aku nangis pas Jonghyun meninggal. Tapi saat tahu penyebabnya, mereka malah ngetawain. Karena enggak ada yang mengerti, aku pun memendam perasaan sedih itu sendiri.” (Jo, 19 tahun, Jakarta)

Jo tidak sendirian. Banyak yang akhirnya memendam perasaan sedih itu sendiri karena orang lain tidak bisa menerima kenapa kita bersedih dan menangisi seseorang yang tidak kita kenal?

Pada akhirnya kita malu untuk mengakui perasaan tersebut. Padahal seharusnya, kita tidak perlu malu untuk bersedih ketika seleb idola meninggal. Ini alasannya:

(Baca juga: 8 film yang tayang setelah aktornya meninggal) 

Emosi, apa pun bentuknya, sebaiknya diungkapkan. Jika emosi ini dipendam sendiri, lama-lama otak tidak akan sanggup menanggungnya.

Menyimpan emosi, termasuk kesedihan, sendirian bukanlah tindakan yang sehat. Ditakutkan, ketika tubuh dan pikiran tidak lagi bisa menahannya, kita akan melakukan tindakan ekstem dan destruktif yang berbahaya.

Karena itu, perasaan sedih ketika idola meninggal harus kita luapkan. Sah-sah saja kalau ingin menangis. Kita juga bisa curhat sama teman yang memahami perasaan kita.

Dan tentunya, menghindari orang yang akan memberikan komentar menyudutkan, karena hal tersebut akan membuat kita semakin emosi.

(Baca juga: Jonghyun ‘SHINee’ dan seleb lain yang meninggal di usia 27 tahun) 

Tentunya ada alasan kita mengidolakan seseorang, selain fisik tentunya. Bisa berupa karyanya, juga sikapnya yang menginspirasi.

Ketika dia meninggal, kita pun kehilangan seseorang yang menjadi sumber inspirasi. Kita kehilangan sosok yang selama ini memotivasi kita. Karena itulah, rasa sedih itu muncul.

“Lagu-lagu SHINee banyak menginspirasiku buat lebih terbuka. Sekarang, aku enggak begitu pemalu, itu karena lagu SHINee, makanya aku sedih banget ketika Jonghyun meninggal.” (Vita, 19 tahun, Jakarta)

Saya juga merasakannya. Sebagai seseorang yang tumbuh dengan lagu Linkin Park dan mendapat suntikan semangat lewat lagu mereka, ada rasa kosong di hati ketika menyadari saya tidak akan pernah lagi mendengarkan suara Chester yang menyuarakan rasa frustasi saya.

(Baca juga: 13 quotes inspiratif dari Jonghyun ‘SHINee’) 

Mungkin fisiknya jauh, tapi kita merasakan kalau idola selalu ada untuk kita. Saat sedih, kita bisa mendengarkan lagunya atau menonton filmnya, misalnya.

Hal inilah yang membuat kita memiliki semacam keterikatan dengan seleb idola.

Dengan kepergian mereka, kita jadi bertanya-tanya, siapa lagi yang akan selalu ada untuk menghibur kita?

Tentunya masih ada keluarga, sahabat, pacar, dan lainnya yang selalu ada untuk kita. Namun tetap saja, ada bagian hati merasakan kehilangan.

(Baca juga: 10 lagu Linkin Park yang memotivasi kita untuk selalu kuat) 

Ketika mengidolakan seseorang, kita cenderung mencari tahu banyak hal tentangnya. Sehingga, kita merasa sangat dekat dengannya.

Kehilangan seseorang yang dekat dengan kita tentunya menyedihkan. Terlepas apakah dia mengenal kita atau tidak, yang penting adalah perasaan kita yang kehilangan dia.

Karena itu, enggak perlu ragu untuk menangis, karena ini seperti kita kehilangan sahabat yang sangat mengerti kita.

(Baca juga: Chester Bennington dan kematian seleb legendaris yang mengagetkan) 

Dengan menunjukkan rasa sedih, secara tidak langsung kita mencari dukungan dari orang lain untuk membantu melewati masa sedih ini.

Karena semua orang membicarakannya, sehingga pasti ada yang mengerti perasaan kita. Paling sederhana, teman di dalam fanbase.

Saya sendiri menyaksikan betapa sesama Shawol saling membantu. Bahkan fanbase lain, bukan hanya fans Kpop, juga memberikan ucapan belasungkawa kepada fans yang berduka. Secara tidak langsung, kita saling mendukung.

David Kaplan menyebutkan, “Meninggalnya seseorang yang sangat dikagumi, yang hidupnya berada di mata publik, secara otomatis membentuk hubungan universal antar manusia. Kita ingin tahu kalau kita tidak sendirian. Jadi, ketika merasa sedih karena seorang seleb, kita ingin tahu kalau ada orang lain merasakan hal yang sama. Koneksi ini sangat membantu.”

(Baca juga: wawancara terakhir Kim Joo Hyuk dan seleb lain sebelum meninggal

Meski kita boleh bersedih, tapi perlu diingat kalau kita tidak bisa berlarut-larut dalam kesedihan. Apalagi kalau sampai memengaruhi fungsi sehari-hari kita.

Sebaiknya, kita bisa mencari bantuan seperti curhat kepada teman dan orangtua. Beritahu mereka kenapa kita bersedih, sehingga mereka yang tadinya tidak mengerti, bisa paham perasaan kita.

Juga, tidak perlu emosi ketika ada yang meledek kita. Mereka hanya tidak mengerti perasaan kita, dan kita tidak bisa memaksakannya kepada mereka.

Dan juga, kita bisa mencari bantuan dari support system di sekitar. Ketika Chester Bennington meninggal, Mike Shinoda memberitahu agar fans saling merangkul dan membantu. Jangan pernah sendirian jika kita tidak sanggup menanggungnya.

Karena dengan berbagi, kita bisa melewati semua rasa sedih ini. Dan jika waktunya tiba, kita bisa memutar kembali semua memorabilia yang ditinggalkan oleh idola.

(Baca juga: Perjuangan hidup Dolores O’Riordan melawan depresi, eating disorder, dan child abuse)