Larry Nassar Ditahan 175 Tahun Penjara Karena Kekerasan Seksual Terhadap Anak. Ini 5 Hal yang Bisa Dipelajari

By Ifnur Hikmah, Kamis, 25 Januari 2018 | 07:30 WIB
Larry Nassar dihukum 175 tahun penjara karena terbukti melakukan kekerasan seksual pada anak-anak (Ifnur Hikmah)

Mungkin ada pertanyaan, kenapa kasus ini di-blow up sekarang? Beberapa survivor menyebutkan dalam persidangan kalau mereka pernah melaporkan kejadian ini.

Hanya saja, tidak banyak yang menindaklanjuti laporan tersebut. Di Indonesia, hal yang sama juga terjadi. Bahkan, 40% kasus kekerasan seksual di Indonesia malah sengaja dibungkam, baca berita lengkapnya di sini.

Karena itu, kasus ini diharapkan dapat memperbaiki sistem keadilan sehingga semua kasus yang dilaporkan bisa diusut tuntas.

Tentunya, kita juga berharap akan hal yang sama terjadi di Indonesia, sehingga tidak ada lagi kasus yang dibungkam.

(Baca juga: hollywood dan kekerasan seksual. kenapa korban memilih diam?)

Dalam surat pembelaan diri yang dia tulis, Nassar menyebutkan kalau dia adalah dokter yang terpercaya. Banyak yang merekomendasikan dirinya kepada kolega atau keluarga lain.

Angela menyebutkan bahwa setiap pelaku umumnya bisa memanipulasi sehingga korban percaya kepadanya. Juga keluarga, dan dengan kepercayaan itu, pelaku merasa bebas melakukan tindakannya.

(Baca juga: 6 bentuk perlindungan diri yang bisa dilakukan penyintas kekerasan seksual)

Selama puluhan tahun kasus ini terjadi begitu saja, hingga akhirnya satu per satu mulai berani bicara. Tentu saja, berani bicara ini bukan hal yang mudah. Dari penjelasan hakim, bisa kita lihat masih banyak yang diam.

Alasannya adalah karena korban merasa tidak berdaya. Aly Raisman, dalam persidangan berkata, kalau dulu dia tidak berdaya, dan dia tidak bisa bersuara. Namun trauma itu terus menghantuinya, sampai akhirnya dia bisa bicara sekarang ketika sudah memiliki kekuatan.

“Little girls don’t stay little forever. They grow into strong woman that return to destroy your world,” ungkap Kyle Stephens di persidangan.

Selain dari segi pelaku, wajib juga bagi orang-orang di sekitar untuk mendengarkan. Seperti Kyle Stephens yang sudah berani bicara tapi tidak didengarkan.

(Baca juga: seleb Hollywood yang pernah jadi korban kekerasan seksual saat kecil)

Survivor dan support system di sekitarnya harus saling bahu membahu, sehingga kita bisa menuntut keadilan yang sesungguhnya. Dan juga, agar tidak ada lagi kasus yang dipendam, atau malah dibungkam.