Wajar jika di usia remaja kita punya banyak pertanyaan tentang kehamilan, tapi enggak tahu harus bertanya ke siapa. Ditambah, kehamilan adalah hal yang tabu untuk dibahas.
Sehingga, enggak heran jika kita mencari tahu sendiri dan akhirnya mendengar banyak mitos, deh. Masalahnya, mitos ini seringkali salah besar dan jadinya malah membahayakan diri kita jika dipercaya.
Berikut 6 mitos seputar kehamilan yang enggak masuk akal. Jangan dipercaya!
(Baca juga: 8 mitos soal seks yang enggak boleh dipercaya)
Saat di dalam air, sperma justru bisa bertahan dan berenang hingga 72 jam lamanya. Selain itu, have sex di dalam air juga berbahaya karena bisa dengan mudah menularkan penyakit seksual.
Saat orgasme, cowok cenderung enggak bisa mengontrol kapan sperma akan keluar. Makanya, mengeluarkan sperma di luar tubuh belum tentu belum keluar sama sekali saat ada di dalam tubuh.
Dengan memperhatikan kalender kesuburan cewek, maka kemungkinan untuk hamil itu enggak mungkin ada. Tapi, siklus menstruasi cewek bisa berbeda setiap bulannya. Bisa lebih cepat atau juga lambat.
Faktanya, sperma dapat bertahan hidup bahkan bersembunyi di dalam tubuh cewek paling lama 5 hari. Walau lagi menstruasi, belum tentu sperma enggak bisa membuahi telur baru yang muncul setelah cewek selesai menstruasi.
Kondom enggak selalu aman. Kondom dengan kualitas bagus sekalipun tetap ada kemungkinan untuk bocor yang mungkin enggak kita sadari.
Dua hal ini enggak menyebabkan kehamilan. Bertukar air liur saat ciuman itu enggak bikin cewek hamil. Apalagi pegangan tangan sama lawan jenis. Kehamilan itu muncul karena sperma membuahi telur yang terjadi saat berhubungan seks.