5 Drama Korea yang Mengangkat Isu Sosial Seksisme, Kamu Sudah Nonton?

By Indah Permata Sari, Rabu, 28 Februari 2018 | 09:50 WIB
(Indah Permata Sari)

Enggak hanya menghibur, tapi drama Korea juga beberapa kali membawa misi dalam mengangkat isu sosial yang enggak banyak masyarakat ketahui.

Beberapa drama ini ternyata sudah mengisahkan sebuah cerita yang mungkin pernah seseorang alami atau punya kisah pengalaman yang mirip.

Isu sosial yang mungkin enggak banyak orang sadari adalah isu seksisme. Seksisme ini adalah diskriminasi dan/atau prasangka terhadap seseorang yang bergantung terhadap seks, tetapi juga dapat merujuk pada semua sistem diferensiasi pada seks individu.

Nah seksisme ini muncul dalam beberapa drama Korea nih girls, walaupun enggak semua drama menceritakannya dengan jelas dan bisa saja implisit. Ini dia 5 drama Korea yang mengangkat isu sosial seksisme, kamu sudah nonton?

Kamu sadar enggak kalau perlakuan Gook Do (Ji Soo) ke Do Bong Soon (Park Bo Young) adalah seksisme? Gook Do melihat Bong Soon adalah cewek yang harus dia jaga. Seorang cewek mungil, lemah, dan harus dia lindungi.

Padahal hanya postur tubuh Bong Soon saja yang mungil, namun untuk karakternya Bong Soon adalah cewek kuat yang berani melawan penjahat.

Memangnya jadi cewek harus yang selalu dijaga dan dilindungi? Bong Soon membuktikan kalau enggak hanya cowok yang melindungi cewek, tapi dia bisa jadi pelindung bagi cowok dan banyak orang.

(Baca juga : )

Di drama ini juga mengangkat isu seksisme. Dikisahkan lewat Woo Soo Ji (Esom) yang menerima pandangan negatif karena jenis kelaminnya.

Soo Ji adalah seorang wanita namun dia enggak suka pakai bra karena belum menemukan bra yang nyaman baginya. Lalu orang-orang kantor membicarakannya karena dia enggak pakai bra. Padahal, keharusan memakai bra terbentuk karena kesepakatan sosial, bukan sebuah keharusan.

Selain itu, Soo Ji selalu dibawa oleh rekan kerjanya untuk meeting karena Soo Ji dinilai ‘menarik’ sehingga klien bisa menerima penawaran mereka. Awalnya Soo Ji enggak mempermasalahkan hal ini karena yang dia pikirkan hanyalah mencari uang.

Namun pada akhirnya Soo Ji enggak tahan dipandang sebelah mata karena seksisme ini dan dia pun berontak.

Di salah satu kasus yang ditangani oleh Ma Yi Deum (Jung Ryeo Won) dan Yeo Jin Wook (Yoon Hyun Min) adalah mengenai dugaan penganiayaan yang dilakukan seorang pria pada perempuan.

Pria dan perempuan ini pasangan, dan karena melihat kondisi perempuan yang terlihat lemah dan introvert, para penyidik termasuk Ma Yi Deum dan Yeo Jin Wook awalnya mengira perempuan ini adalah korban.

Si pria juga dikenal beberapa kali kena kasus penyerangan dan mabuk berat, jadi asumsi menyatakan bahwa pria ini menganiaya perempuan tersebut.

Tapi plot twist terjadi ketika ternyata dalang dari kasus penculikan dan pembunuhan yang terjadi justru perempuan itu dan si pria sangat menurut pada perempuan itu. Sebenarnya di kasus ini, pemimpinnya adalah si perempuan itu sendiri.

Namun dia memanipulasi dan mengandalkan isu seksisme agar dia bisa menerima rasa prihatin dari semua orang dan bebas dari hukuman.

(Baca juga :)

Di drama season kedua ini ada karakter baru yaitu Jo Eun (Choi Ara) yang merupakan cewek berpenampilan tomboy sehingga dia terlihat seperti laki-laki.

Awal dia datang ke rumah kost dan berniat untuk menyewa sebuah kamar, para penghuni kamar merasa enggak nyaman dengannya karena mereka merasa tinggal dengan seorang cowok. Mereka pun sempat menolak kepindahan Jo Eun, namun pada akhirnya Jo Eun tetap pindah ke sana.

Lalu ada banyak kesalahpahaman yang terjadi, salah satunya adalah ketika Yoo Eun Jae (Ji Woo) mengira kalau Jo Eun ingin melakukan hal buruk padanya, padahal Jo Eun hanya khawatir kalau Yoo Eun Jae sakit.

Padahal sebenarnya, seperti apapun penampilan kita, jika kita terlahir sebagai wanita maka kita adalah wanita. Memiliki penampilan sebagai tomboy adalah pilihan dan ketertarikan kita, dan jadikan ini sebagai alasan untuk menganggap orang tomboy bukanlah wanita.

Lee Hwa Shin (Jo Jung Suk) adalah seorang penderita kanker payudara dan pada awal didiagnosis, dia enggak terima kalau dia memiliki penyakit ini karena dia seorang pria.

Dia menganggap hanya perempuan saja yang bisa sakit kanker payudara, padahal kenyataannya pria pun punya resiko akan kanker payudara.

Lee Hwa Sin bahkan awalnya enggak mau menerima perawatan medis. Setelah dia mau pun dia enggak mau sekamar dengan penderita kanker payudara lainnya karena mereka semua wanita.

Drama ini menyadarkan kita bahwa isu seksisme mengenai kanker payudara harus kita pahami, karena enggak hanya perempuan saja yang bisa kena penyakit ini, tapi semua orang termasuk pria.

(Baca juga :