Yang Harus Kita Lakukan Kalau Kita Menjadi Pelaku Kekerasan dalam Pacaran

By Indra Pramesti, Senin, 5 Maret 2018 | 13:00 WIB
Jangan remehkan ciri-ciri kekerasan dalam pacaran! (Indra Pramesti)

Kekerasan dalam pacaran bisa dilakukan dengan berbagai cara mulai dari kekerasan verbal, emosional, psikologis, hingga seksual. Dan kekerasan ini juga bisa dilakukan oleh siapapun; pihak cewek mau pun cowok.

Jika kita menjadi pelaku kekerasan dalam pacaran, baiknya kita segera memperbaiki diri. Yuk kenali cara yang harus dilakukan kalau kita menjadi pelaku kekerasan dalam pacaran dan cari tahu gejala kekerasan dalam pacaran yang sering kita lakukan.

(Baca juga: 6 Tipe Pacaran yang Terasa Indah Hanya di Masa SMA. Pernah Mengalaminya?)

Bahkan sebelum kita sadar menjadi pelaku kekerasan dalam pacaran, sebaiknya kita memahami perbedaan antara hubungan yang sehat dan enggak sehat. Tanyakan kepada diri kita sendiri, apakah kita sudah menjadi pacar yang baik, yang enggak dengan sengaja menyakiti dan membuat pacar kita enggak nyaman? Kalau jawabannya ‘iya’, kita perlu tahu kalau kita telah melakukan tindakan yang merugikan pacar atau termasuk ke dalam jenis hubungan yang enggak sehat.

Terkadang, tanpa kita sadari sekalipun, kita telah melakukan bentuk kekerasan dalam pacaran. Baiknya kita enggak menutup mata jika kita merasakan tanda-tanda kekerasan yang mungkin kita lakukan.

Yang perlu dipahami adalah, sekali saja terjadi kekerasan dalam pacaran, maka akan muncul kekerasan lainnya yang semakin memperburuk keadaan. Hal ini dibuktikan lewat  penelitian yang dilakukan oleh pridesurveys.com.

(Baca juga: Kepribadian yang Diam-diam Kita Sembunyikan Dari Orang Lain Menurut Zodiak)

Kita bisa melepaskan diri sejenak dengan ketergantungan kita sama pacarnya. Caranya adalah saling memberi jarak untuk sementara dan menghabiskan waktu dengan teman atau keluarga.

Kita perlu sadar, kalau sepenting apapun pacar dalam hidup, kita masih memiliki teman dan keluarga yang sama berharganya. Dengan memberi jarak, kita enggak hanya menghilangkan rasa bergantung sama pacar, tapi juga mengurangi potensi terjadinya kekerasan dalam pacaran lagi.