Tapi kalau kita mau move on dari dia, kita harus bisa lebih kuat mengendalikan kemauan hati kita. Kenyataannya kita enggak hanya membutuhkan jarak dalam hal emosional, tapi juga secara fisik juga.
Kalau perlu, enggak masalah kok kalau kita menolak ajakan teman untuk hangout jika ada si mantan gebetan.
Saaat jatuh cinta, kejelekannya pasti bisa dengan mudah tertutupi dengan kebaikan yang dia tunjukkan di depan kita. Misalnya, dia baik hati, pintar, dan atletis.
Tapi ingat, girls, enggak ada satu orang pun yang sempurna di dunia ini. Dia juga memiliki kekurangan. Pikirkan secara objektif dan mulailah membuat daftar kekurangannya.
Bisa jadi di balik kebaikan hatinya, ternyata dia enggak peka. Dibalik kepintaran dan penampilan atletisnya, ternyata dia cuma pengin menyombongkan diri dan seterusnya.
Saat seseorang enggak menyambut perasaan kita, bukan berarti ada suatu hal yang salah dalam diri kita. Jangan hanya karena hal itu, kita jadi berpikiran kalau kita enggak layak mendapatkan siapapun di dunia ini.
Sikapnya yang enggak membalas perasaan kita, hanya menunjukkan kalau dia bukan orang yang tepat buat kita, so berhenti menyalahkan diri sendiri. Sebaliknya, kita harus lebih mencintai diri kita sendiri.
Daripada galau berbulan-bulan karena enggak bisa jadian sama gebetan, mending kita habiskan waktu secara produktif dengan melakukan hal-hal yang kita sukai, sehingga kita bisa kembali tersenyum dan tertawa menikmati hari.
Misalnya, kita bisa menjaga kesehatan dengan melakukan olahraga secara teratur, hangout dengan sahabat, traveling, atau semakin rajin melakukan hobi yang bikin hati jadi bahagia.
(Baca juga: 5 Hal yang Paling Sering Dirahasiakan Cowok dari Pacar atau Gebetannya)