Di tahap ini, kita mulai membentuk diri masing-masing sesuai dengan ekspektasi yang kita punya. Tujuannya kita pengin jadi pacar yang sempurna. Sayangnya, kita cenderung lupa dan mengabaikan diri kita yang sebenarnya. Bahkan kita juga suka membentuknya agar bisa jadi seperti yang kita pengin. Contohnya, mulai mengomentari dandanan pacar yang cuek dan mengatur cara berpakaiannya agar sesuai keinginan kita.
Tahap kelima bisa dibilang sebagai tahapan paling berbahaya. Jika enggak berhasil melewatinya, kita bisa putus, lho. Tapiii, jika berhasil melewatinya, kita akan sampai ke tahapan ini. Horee… Intinya, di tahap ini kita merasa cocok banget sama pacar.
Tahap ini biasanya dialami ketika kita sudah pacaran lama banget. Bisa saja, perasaan bosan mulai muncul sehingga kita jadi ragu untuk melanjutkan hubungan atau enggak. Kita mulai membanding-bandingkan apa yang dirasakan sekarang dengan yang dialami di awal-awal jadian dulu. Dan, kita menemukan kalau dulu kita lebih bahagia.
Nah, ketika perasaan ragu mulai mendominasi, kita jadi sering bertanya-tanya, what should I do next? Juga muncul dorongan untuk melirik kanan kiri. Memang, sih, kita enggak bermaksud selingkuh, tapi ada aja cowok lain yang terlihat lebih menarik di mata kita ketimbang pacar.
Jika enggak memperbaiki pola komunikasi dengan pacar, kita bisa terancam putus, nih. Sebaliknya, mulai pikirkan hal-hal seru yang bisa dilakukan bareng pacar untuk membuat hubungan kembali harmonis dan menyenangkan.
Delapan tahap sebelumnya berhasil dilalui? Selamat, kita akhirnya berada di tahapan terakhir, yaitu saling percaya satu sama lain dan merasa kalau dia memang yang paling cocok untuk kita. Di tahap ini, kita dan pacar mulai punya tujuan dan keinginan yang sama, sehingga pacaran jadi menyenangkan, deh.
(Baca juga: Kebiasaan Kita Saat Nge-Date Berdasarkan Zodiak Kita!)