Pengakuan Cewek yang Berhubungan Seks Saat Remaja dengan Alasan Membuktikan Cinta & Pelajaran Agar Kita Enggak Mengikutinya

By Ifnur Hikmah, Senin, 16 April 2018 | 13:31 WIB
Jangan sampai diikuti ya, girls (Ifnur Hikmah)

Usia remaja, rasa ingin tahu memang sedang tinggi-tingginya. Termasuk soal seks. Ada banyak hal soal seks yang kita ingin tahu.

Bukan hanya kita, pacar juga. Sehingga seringkali ada remaja yang melakukan hubungan seks di usia remaja. Padahal, risikonya sangat tinggi. Selain kehamilan di usia dini yang berbahaya karena organ reproduksi yang belum siap, tertular penyakit menular seksual, juga efek psikologis seperti rasa bersalah dan membenci diri sendiri.

Yuk kita simak pengakuan cewek Indonesia soal berhubungan seks saat remaja dan pelajaran agar kita enggak mengikutinya.

(Baca juga: 5 bahaya sexting atau chat sex dengan pacar karena hanya merugikan diri sendiri)

“Pacarku anak kuliahan dan dia tinggal di kost dekat kampusnya. Pas pertama kenalan, aku memang suka duluan sama dia. Sampai akhirnya kita PDKT dan jadian. Senang banget bisa jadian sama orang yang aku suka.

Kita pacaran selama delapan bulan. Empat bulan pertama pacaran, kita baik-baik aja dan enggak pernah berantem. Memasuki bulan kelima, pacarku menanyakan soal rasa sayangku sama dia.

Begitu aku bilang sama dia kalau benar-benar sayang, dia menantangku untuk membuktikannya dengan menuruti keinginannya, yaitu berhubungan seksual. Awalnya aku menolak karena merasa takut dan belum siap.

Tapi, pacarku selalu menanyakan hal itu setiap waktu, sampai mengancam untuk mutusin aku. Karena aku takut ditinggalin, aku menuruti keinginannya. Dan, setelah melakukannya, aku enggak berhenti menangis dan merasa bersalah.

Ditambah lagi, pacarku tiba-tiba menghilang dan susah dihubungi setelah kami berhubungan seks. Sikapnya berubah. Kita jadi sering berantem. Dia seolah-olah mencari cara buat putus.

Aku enggak tahan lagi dan meminta putus. Pacarku dengan gampangnya langsung mengiyakan keinginanku itu. Setelah putus, dia benar-benar menghilang. Saat itu aku sadar kalau ternyata dia enggak benar-benar sayang.

Aku menyesal banget. Sampai sekarang aku malu kalau ketemu orang baru. Aku takut kalau enggak ada yang mau menerima aku karena aku udah enggak perawan.

Setiap malam, aku cuma bisa berdoa supaya selalu diberi kekuatan menjalani ini semua.”

(R, 17 tahun, seperti diceritakan di majalah KaWanku edisi 139)

(Baca juga: mitos soal oral seks yang selama ini bikin salah kaprah)

Jatuh cinta kadang bikin otak kita seperti diatur sama perasaan. Rasanya, apa aja yang diminta oleh pacar, kita pun punya keinginan untuk menuruti tanpa berpikir panjang.

Seringkali, situasi ini menjebak kita masuk ke perangkap cowok ‘nakal’, seperti pacarnya R.

Bukan tidak mungkin pacar kita juga akan meminta kita untuk membuktikan kasih sayang lewat hubungan seks. Padahal, sayang tidak selamanya diwujudkan dalam bentuk hubungan seks. Perhatian kita kepadanya seharusnya bisa menjadi bukti dari kasih sayang.

Karena itu, jika kita memang tidak mau dan belum siap, jangan mau dipaksa. Kita berhak menolak, termasuk ketika dia mengancam. Malah, jika diancam, itu membuktikan kalau sebenarnya dia enggak sesayang itu sama kita. Jadi, untuk apa dipertahankan?

Cowok kayak gini pantasnya ditinggalin, karena kalau dia beneran sayang sama kita, dia enggak akan memaksa kita dan menghargai keinginan kita.

Sakit hati? Itu pasti. Tapi, tidak apa-apa jika kita patah hati sekarang ketimbang nanti menyesali apa yang sudah kita lakukan.

(Baca juga: 6 bentuk perlindungan diri yang bisa dilakukan penyintas kekerasan seksual)

Psikolog Anna Surti Ariani, S.Psi, M.Si, Psi menjelaskan, “enggak perlu takut untuk menolak sesuatu yang buruk, itu lebih baik daripada ktia menyesal seumur hidup.

Sebagai remaja, perjalanan kita masih panjang. Beri alasan ke pacar kalau masih banyak cita-cita yang ingin kita wujudkan dan enggak mau merusak mimpi itu dengan berhubungan seksual.

Ketika pacar mulai mengancam untuk mutusin kita, itu tandanya dia bukan pacar yang baik. Tinggalkan dia dan ingat, masih banyak cowok keren yang jauh lebih baik serta siap menerima kita apa adanya.”

Setuju, girls?

(Baca juga: 7 alasan yang salah untuk jatuh cinta)