Setiap negara memiliki budaya dan ciri khas masing-masing, begitu pula ketika di universitas masing-masing. Yuk cari tahu perbedaan kuliah di Amerika, Korea, dan Indonesi!
(Baca juga: Benarkah Cowok Suka Ngirim Kode Membingungkan? Ini 5 Fakta Di Balik Kode Membingungkan dari Gebetan!)
Di Amerika mahasiswa memiliki banyak pilihan untuk masuk ke suatu universitas. Bisa dengan menggunakan menulis esai kreatif atau menyertakan nilai kegiatan ekstrakurikuler. Mahasiswa di Amerika juga diperbolehkan untuk mendaftar di jurusan yang enggak terlalu diminati atau yang enggak terlalu tinggi grade-nya supaya bisa diterima di kampus, kemudian mengubahnya menjaadi jurusan yang dia inginkan.
Sementara di Korea, enggak terlalu banyak pilihan. Di lingkungan yang kompetitif secara akademik, calon mahasiswa harus memiliki nilai yang bagus supaya bisa masuk dalam proses masuk universitas. Mahasiswanya juga enggak diperbolehkan utnuk sembarangan mengganti jurusan mereka, sekalipun mereka enggak nyaman dengan jurusan yang dia pilih.
Indonesia enggak jauh beda dengan Korea. Calon mahasiswa harus memiliki nilai yang baik untuk bisa lulus dan diterima di kampus idaman mereka. Mahasiswa juga enggak boleh sembarangan berpindah-pindah jurusan, lho.
Buku kuliah di Amerika sangatlah mahal, sehingga umumnya para mahasiswa sering menyewa ebooks, beli buku bekas, atau meminjam di perpustakaan.
Di Korea, buku-buku penunjang mata kuliahnya enggak terlalu mahal. Rata-rata di bawah 100.000 won atau setara dengan di bawah satu juta rupiah. Di Korea juga enggak terlalu banyak penyewaan seperti di Amerika.
Sementara itu di Indonesia, mahasiswa diberi banyak pilihan untuk menggunakan buku kuliahnya, dengan membeli, membeli buku bekas, ebooks, meminjam di perpustakaan, bahkan ada juga yang digandakan dengan fotokopi.
Untuk tempat tinggal mahasiswanya, universitas di Amerika menyediakan dorm alias asrama. Umumnya digunakan bagi mahasiswa selama satu tahun. Setelahnya, mereka kebanyakan pindah ke satu apartemen dengan temannya.