Memahami Grammar dan 4 Kesulitan Belajar Bahasa Inggris Lainnya!

By Indra Pramesti, Rabu, 25 April 2018 | 04:10 WIB
Wajib dicoba! (Indra Pramesti)

Banyak yang bilang kalau belajar bahasa Inggris itu susah. Enggak sepenuhnya salah, tapi juga enggak sepenuhnya benar. Artinya, meskipun susah, kita tetap bisa memahaminya, lho, girls. Selain grammar, yang sering jadi momok buat kita, ada 4 kesulitan belajar bahasa Inggris lainnya!

(Baca juga: Nasib Pendidikan Kita di Bulan April 2018 Menurut Zodiak)

Banyak yang menganggap kalau belajar grammar itu susah banget sehingga menghambat mereka buat belajar Bahasa Inggris lebih jauh lagi. Grammar juga sering dijadikan alasan kita enggak bisa ngomong pakai Bahasa Inggris karena takut salah, dan sebagainya.

Memang sih, sususan kalimat dalam bahasa Inggris berbeda banget dengan susunan kalimat dalam bahasa Indonesia. Tapi bukan berarti kita enggak mampu memahaminya. Bisa! Asalkan kita bersabar dan ulet mempelajarinya.

Belajar grammar lewat rumus memang membantu, tapi kalau terlalu terpaku, kita jadi merasa ketergantungan. Jadi kalau enggak lihat rumus, kita jadi bingung dan enggak bisa mengerjakan soal.

Oleh sebab itu, kita bisa menyiasatinya dengan menggunakan teknik drilling mengerjakan soal isian. Teknik ini melatih kepekaan dan sense kita ketika menemukan soal grammar. Dengan melakukan drilling, otak kita dengan sendirinya akan lebih peka dengan susunan kata atau kalimat dalam bahasa Inggris tanpa harus terpaku sama rumus. Keuletan dan kesabaran kita diuji dalam memahami topik ini, nih, girls.

Selain grammar, faktor lain yang bikin kita merasa Bahasa Inggris susah adalah vocabulary alias kosa kata. Memang, untuk belajar bahasa baru, wajib banget buat kita untuk memiliki perbendaharaan yang bagus tentang kosa kata bahasa tersebut.

Ada banyak cara buat menguasai vocabulary lho. Untuk tahap dasar, kita bisa menggunakan flash card untuk melatih drilling vocabulary.

Kalau kita pengin kosa kata yang lebih susah, kita bisa rajin-rajin membaca artikel, koran, atau majalah berbahasa Inggris. Jika menemukan kosa kata baru, jangan ragu buat mencari artinya langsung di kamus.

Kalau mau cara yang lebih santai, kita bisa melakukannya dengan mendengarkan sambil melihat lirik lagu bahasa Inggris atau nonton film dengan subtitle bahasa Inggris. Cari arti kata baru yang kita temukan.

Kalau sudah menemukan artinya, apakah kita bakal langsung ingat dengan sekadar menggumamkan kata-kata itu saja? Tentu enggak, girls. Otak kita juga butuh ‘treatment’ supaya kata-kata baru tersebut ‘menempel’ di kepala kita. Caranya adalah dengan berlatih membuat kalimat yang mengandung kata baru tersebut. Tulis di buku khusus buat belajar bahasa Inggris atau bisa juga kita jadikan update status di media sosial kita.

Mendengarkan dalam bahasa Indonesia tentunya berbeda ketika mendengarkan dalam bahasa Inggris. Apalagi bahasa Inggris adalah bahasa asing yang baru kita pelajari.

Mendengarkan lagu-lagu bahasa Inggris sangat membantu kepekaan kita untuk mendengar bahasa asing ini dengan lebih mudah. Kita juga bisa melatih listening kita dengan nonton film, serial TV atau dokumenter berbahasa Inggris, lho. Untuk permulaan, kita bisa menggunakan subtitle bahasa Inggris dulu, tapi kalau udah terbiasa, baru deh kita bisa menghilangkan subtitle tersebut. Lama-kelamaan telinga kita akan terbiasa, kok, mendengarkan obrolan bahasa Inggris.

Ada beberapa alasan kenapa terkadang kita takut ngomong menggunakan bahasa Inggris. Pertama, takut salah struktur kalimat. Kedua, takut salah mengucapkan kata-kata. Ketiga, takut kehilangan kata-kata, dan keempat, takut enggak tahu mau ngomong apa.

Ketakutan pertama ada hubungannya sama kemampuan kita menyusun struktur kata-kata dalam bahasa Inggris termasuk soal pemahaman kita tentang grammar. Tapi harus kah kita paham grammar sepenuhnya dulu baru ngomong bahasa Inggris? Jelas enggak dong. Kita tetap bisa ngomong bahasa Inggris dengan struktur kalimat sederhana. Menariknya, meskipun kita ngomong dengan struktur yang enggak sempurna, lawan bicara kita masih tetap bisa memahaminya, kok.

Ketakutan kedua ada hubungannya soal pronunciation. Untuk melatih pronunciation, kita bisa menginstal aplikasi kamus bahasa Inggris yang dilengkapi dengan fitur cara pengucapan bahasa Inggris yang benar. Latih terus cara pengucapan tersebut.

Ketakutan ketiga ada hubungannya dengan vocabulary yang kita miliki. Jadi tahu, kan, kalau mau semakin lancar ngomong adalah dengan menambah koleksi kosa kata bahasa Inggris kita.

Sementara itu ketakutan keempat ada hubungan dengan pemahaman kita tentang konteks percakapan dan juga percaya diri. Untuk memahami konteks percakapan, tentunya kita harus sering-sering melatih critical thinking kita. Sedangkan untuk melatih kepercayaan diri, kita bisa rajin berlatih di depan kaca supaya kita lebih berani lagi dan menghilangkan rasa takut.

Kalau disuruh membalas chat sama orang asing aja bisa, tapi kalau pakai bahasa lebih formal seperti menulis CV atau teks formal lainnya, kok, susah ya? Menulis teks formal tentunya berbeda dengan nulis teks yang lebih santai. Dan pastinya, kita juga membutuhkan kosa kata yang berbeda untuk keduanya.

Supaya terbiasa menulis teks formal, kita harus memulainya dengan membaca teks-teks formal seperti CV, teks tentang pengetahuan, dll. Catat kosa kata barunya, karena kita akan menggunakan kata-kata yang kurang lebih sama ketika menulis nanti.

Setelah itu, baru, deh, rajin-rajin berlatih menulis. Karena latihan ini lah awal supaya kita terbiasa. Untuk memudahkan, buat kerangka karangan sesuai dengan struktur teks supaya tulisan kita fokus dan enggak melebar kemana-mana.

Pada akhirnya, belajar bahasa asing adalah sebuah kegiatan kontinyuitas. Artinya harus dilakukan secara berkelanjutan. Kalau kita beranggapan kita sudah cukup menguasai bahasa tersebut kemudian berhenti belajar, maka kita bisa lupa sama materi-materi terdahulu. Jadi biasakan untuk terus melakukan exercise sederhana, meski tujuannya untuk mengingat saja. Selamat belajar, girls. Good luck!

(Baca juga: 4 Ekspektasi yang Sering dimiliki Oleh Anak SMA Saat Jadi Mahasiswa Baru. Kenyataannya?)