Setiap hal punya positif dan negatifnya, selalu ada suka, berikut juga dukanya. Begitu pun ketika kita menjadi anak bungsu di keluarga. Jadi yang paling kecil dan muda, ternyata ada sisi suka dukanya lho. Apakah kamu juga merasakannya?
(Baca juga: Trik Diet Pengeluaran Keuangan Buat Kita yang Doyan Jajan Fast Food)
Jadi yang paling muda di antara kakak-kakak kita yang lain pasti jadi satu kebanggaan dong, tapi meskipun udah jadi yang paling muda, kita masih kerap dianggap anak kecil dan manja yang enggak bisa ngapa-ngapain kalau enggak didampingi sama yang lebih tua. Duh.
Jadi anak bungsu bikin kita jadi lebih gampang buat meminjam barang-barang milik kakak kita. Jadi apapun yang dia miliki, itu jadi hak kita juga buat memakai. Hi-hi.
Tapi di lain pihak, karena kita dianggap gampang buat meminjam barang si kakak, kita jadi sering enggak punya barang baru yang memang dibelikan khusus buat kita. Hm…
Jadi anak bungsu kita jadi lebih gampang saat mau melakukan banyak hal yang kita inginkan. Ini karena posisi kita di keluarga bukan sebagai role model seperti kakak kita.
Tapi di sisi lain, kalau kita enggak bisa lebih baik dari si kakak, kita bakal terus-terusan dibanding-bandingkan nih. Misalnya dibandingkan soal akademis, sikap, dan lain-lain. Seakan-akan kita hidup di balik bayang-bayang kakak.
Dibandingkan dengan si kakak, kita enggak punya banyak tanggungjawab nih seperti dia. Ini juga yang menyebabkan hidup kita lebih santai jika dibandingkan sama kakak yang kayaknya banyak beban banget.