Girls, tahu enggak arti dari cultural appropriation? Dilansir dari laman , cultural appropriation adalah anggota dari budaya yang dominan mengambil alih tanpa izin nilai yang ada di budaya lainnya.
Di dalam dunia pemotretan, cultural appropriation adalah hal yang sensitif terjadi karena sebuah pemotretan pasti punya konsepnya, yang kadang enggak disadari ada kesan menyalahkan budaya orang lain. Ini 4 seleb Hollywood yang kena kontroversi cultural appropriation saat pemotretan. Salah satunya Gigi Hadid!
Pada cover majalah Vogue Italia edisi bulan Mei, Gigi Hadid melakukan pemotretan dengan Justin Martin dan foto mereka diambil oleh fotografer bernama Steven Klein. Kulit Gigi dan Justin terlihat jauh lebih gelap karena bronzer dan mengundang kecaman dari netizen.
Dilansir dari laman, salah satu pengguna Twitter mengatakan, “Kulit natural mereka itu lebih putih dari putih, jadi katakan padaku mengapa mereka muncul dengan sangat gelap pada cover?”
Menanggapi hal ini, Gigi pun memberikan klarifikasi lewat akun medsosnya. Gigi bilang, “Ini adalah fotoku ketika aku pulang dari pemotretan cover Vogue pada 3 April. Kamu bisa melihat seberapa besar aku memakai bronzer untuk hari itu. Tolong mengerti kontrolku dalam pemotretan.
1. Enggak ada dalam bentuk arahan kreatif 2. Berakhir ketika aku meninggalkan set, dan hal yang terjadi pada hasil foto yang diunggah itu di luar kuasaku sepenuhnya.
Bronzing dan photoshop adalah gayanya S.Klein yang sudah dia lakukan bertahun-tahun dan apa yang aku yakini sebelumnya persis dengan apa yang aku harapkan (untuk menunjukkan diriku dengan cara yang berbeda secara kreatif), TAPI, meskipun aku mengerti apa intensi dari Vogue Italia, itu memang enggak dilakukan dengan benar, dan kekhawatiran itu muncul dan memang benar.
Aku mengatakan ini untuk mereka yang tersinggung oleh editing/retouching/coloring dari cover. Tolong ketahui kalau hal yang berbeda pasti akan terjadi jika kontrolku akan situasi ini juga berbeda. Bagaimana pun juga, aku mau minta maaf karena intensiku yang enggak pernah mengurangi kekhawatiran tersebut atau mengambil kesempatan dari orang lain, dan aku berharap ini bisa jadi contoh bagi majalah lain dan tim di masa yang akan datang.
Ada isu lain yang lebih nyata mengenai gambaran komunikasi fashion lewat mereka untuk bekerja ke depan dengan lebih industri yang beragam.” – xG.