Berita duka kembali menyapa Indonesia. Dalam dua hari terakhir, kita dikejutkan dengan berita meledaknya bom di beberapa tempat, yaitu tiga gereja di Surabaya, rusunawa di Sidoarjo, dan kantor polisi di Surabaya.
Bagi korban selamat untuk kasus bom, bukan hanya luka fisik saja yang mereka alami. Lebih jauh lagi, trauma psikologis juga akan mengganggu pola hidup korban selamat ini, atau dikenal dengan istilah Post-Traumatic Stress Disorder.
Dalam beberapa kondisi, efeknya bisa lebih membahayakan ketimbang luka fisik. Malah, bisa lebih buruk.
Selain luka fisik, ini 4 jenis trauma yang bisa dialami korban selamat bom serta cara mengatasinya.
(Baca juga: cara ampuh mengatasi bad mood yang bikin enggak semangat)
Mimpi Buruk
Korban yang mengalami trauma akan sesuatu hal akan mengalami mimpi buruk tentang peristiwa tersebut.
Menghindar
Seseorang yang memiliki trauma akan sebuah peristiwa, maka ia akan menghindari pemikiran, percakapan, orang, atau tempat yang berkaitan dengan peristiwa tersebut.
(Baca juga: arti di balik kombinasi angka unik)
Berubahnya suasana hati
Seseorang akan mengalami perasaan yang berubah, mulai kehilangan semangat tentang masa depan, dan kehilangan minat dalam kegiatan sosial.
Reaksi yang berlebihan
Mudah merasa kaget, sulit berkonsentrasi, terlalu waspada, meledak-ledak dan selalu terjaga.
(Baca juga: cara media sosial merusak daya ingat kita menurut ahli)
Untuk menyembuhkan gangguan ini bisa dilakukan dengan berbagai macam cara, karena gejala yang dialami masing-masing individu itu berbeda. Berikut beberapa terapi yang bisa diberikan.
Obat-obatan
Obat-obatan bisa digunakan untuk mengobati depresi dan mengendalikan emosi mereka. Penggunaan obat-obatan ini dilakukan bersama dengan terapi untuk lebih efektif.
Namun obat-obatan ini memiliki efek samping terhadap pengonsumsinya.
Psikoterapi
Konsultasi dengan psikolog untuk menyembuhkan trauma yang dialami.
(Baca juga: cari tahu lebih jauh soal Body-Dysmorphic Disorder yuk)
(Ade Sulaiman/intisari.id)
Artikel ini sudah pernah tayang di Intisari.id dengan judul Post Traumatic Stress Disorder, Efek tak Kasat Mata dari Korban Teror Bom yang Sering Menimpa Anak-Anak.