Ternyata Ini Makna yang Tersembunyi di 9 Logo Studio Film Terkenal!

By Indah Permata Sari, Jumat, 15 Juni 2018 | 14:30 WIB
foto : grunge.com ()

Dalam membuat sebuah brand, pastinya harus ada hal yang memang iconic dan bisa jadi identitas brand tersebut.

Salah satu identitas unik itu adalah logo yang jadi identitas dalam perusahaan film. Logo-logo tersebut juga pastinya enggak dibuat dengan asal-asalan, dan ada filosofi terntu atau makna tertentu dibaliknya.

Dilansir dari laman grunge.com, ternyata ini makna tersembunyi dari 9 logo film terkenal. Kamu menyadarinya?

Columbia Pictures

foto : grunge.com

Didirikan pad atahun 1918 oleh dua bersaudara Harry dan Jack Cohn serta teman mereka Joel Brnadit sebagai CBC Film Sales Corporation, Columbia Pictures adalah salah satu studio film tertua di Hollywood.

Pada awal tahun berdirinya, studio ini banyak mengeluarkan ongkos rendah anggaran, yang membuat Cohns dan Brandt melakukan re-brand di tahun 1924 sebagai Columbia Pictures yang lebih canggih.

Studio ini selalu menggunakan gambar seorang wanita dengan obornya karena ini jadi simbol mereka pengin enggak dilupakan oleh orang Amerika. Dan ini didesain oleh pelukis Michael Deas pada tahun 1992. Dulunya, Lady Colombia ini direncanakan dibalut dengan bendera Amerika, namun Deas diberitahu untuk mengubahnya menjadi warna putih, oranye, atau biru, dan enggak jelas alasannya karena masalah hukum atau merek dagang.

Pixar

foto : grunge.com

Studio animasi ini menjadi pelopor yang inovatif sejak didirikan pada 1986 ketika Apple impresario Steve Jobs membeli Divisi Komputer dari George Lucas dan mengubahnya menjadi Pixar. Perwira kreatif kepala saat ini, John Lasseter berada di studio sejak awal dengan Lucas, dan bertanggung jawab atas banyak pencapaian kreatif terbesarnya. Tetapi Lasseter juga bertanggung jawab, sebagian, untuk membantu menciptakan logo yang mengesankan di studio film ini.

Logonya berupa sebuah lampu yang terlihat memantul pada huruf “I” dan ditekan hingga huruf itu hilang. Ini merupakan bagian dari film pendek pertama yang dinominasikan oleh Academy Award, Luxo Jr. dari tahun 1986.

Film komedi dua menit menampilkan dua lampu meja yang dimainkan dengan bola tiup. Lasseter, yang menyutradarai film, merancang lampu berdasarkan lampu Luxo L-1 yang dibuat di Norwegia dan disimpannya di mejanya sendiri.

Luxo Jr. adalah terobosan signifikan untuk studio serta industri itu sendiri, menetapkan Pixar sebagai pemimpin dalam animasi yang dihasilkan komputer, jadi ketika perusahaan membutuhkan maskot, mereka enggak ragu langsung memilih lampu Luxo.

(Baca juga : Intip Behind the Scene dari Film-film Hollywood Terkenal Ini, Yuk! Ada yang Masuk Hiu, Lho!)

Paramount

foto : grunge.com

Paramount adalah hasil gabungan dari beberapa studio yang kecil. Pada tahun 1912, Adolph Zucker mendirikan Perusahaan Film Pemain Terkenal dengan maksud untuk memproduksi film panjang dengan aktor panggung terkemuka pada masa itu.

Beberapa tahun kemudian pada tahun 1914, Jesse Lasky mendirikan Jesse L. Lasky Feature Play Company, bekerja sama dengan sutradara legendaris Cecil B. DeMille untuk membuat The Squaw Man, film pertama yang difilmkan di Hollywood.

Zukor, Lasky, DeMille, dan Samuel Goldwyn ikut gabung di tahun 1916 dan membentuk perusahaan distribusi yang berkembang yang didirikan oleh W.W. Hodkinson dan menyebut Paramount Pictures untuk membentuk Paramount Famous Lasky Corporation.

Logo bergunung-gunung berasal dari sketsa Hodkinson yang menggambar dirinya sendiri. Distributor yang berbasis di Utah sering melihat gambaran Wasatch dan memutuskan untuk menggunakan salah satu puncaknya buat kartu telepon perusahaannya.

Bintang-bintang ditambahkan kemudian setelah penggabungan Paramount dengan Pemain Terkenal dan Lasky Feature Play Company untuk mewakili 22 bintang pertama yang dikontrak oleh perusahaan. Jumlah bintang sempat beberapa kali berubah jumlahnya, namun biasanya memiliki 22 bintang yang mengelilingi puncak gunung.

Logo ini sudah mengalami beberapa perubahan halus selama bertahun-tahun, tetapi gunung yang terkenal dan bintang-bintang secara umum masih sama dengan yang dulu.

MGM

foto : grunge.com

Ini adalah salah satu logo studio film paling klasik, dan kita familiar banget dengan musiknya.

Logo singa sudah digunakan oleh Goldwyn Pictures sebelum merger dengan Metro dan Mayer Pictures. Singa dengan spanduk bertulisan "Ars gratia artis" ("seni untuk seni") dirancang oleh Howard Dietz pada tahun 1916 sebagai anggukan kepada almamaternya, Universitas Columbia, yang maskotnya adalah singa.

MGM mempertahankan logo singa meskipun sedikit perubahan telah dilakukan selama bertahun-tahun. Pertama kalinya gambaran singa meraung pada tahun 1928.

Studio ini telah menggunakan berbagai macam singa, tetapi "Leo" adalah salah satu studio yang telah digunakan sejak 1957. Namun, deru Leo adalah campuran dari beberapa kucing hutan besar yang berbeda untuk meningkatkan suara.

TriStar Pictures

foto : grunge.com

Diciptakan pada tahun 1982, awalnya gampat TriStar engga punya nama atau logo hingga tahun 1984. Pendirinya, Victor Kaufman beserta keluarga suka dengan kuda, jadi dia memilih Pegasus sebagai simbol dari jenis film yang dia harapkan dan sebagai bentuk kalau dia juga suka dengan hewan.

Studio adviser dan pembuat film Sydney Pollack ‘meminjamkan’ Kaufman gambar kuda berlari untuk logo TriStar pertama dan warnanya pun masih hitam putih.

Logo ini di-update pada tahun 1992, dan semakin berkembang lagi ditambah dengan CGI, warna, gambar awan dari Hawaii, dan juga gambar kuda yang di-update jadi Pegasus.

(Baca juga : 10 Pasangan di Film Hollywood dengan Perbedaan Usia yang Jauh. Pernah Menyadarinya?)

Disney

foto : grunge.com

Gambar kastil di logo Disney ini memang iconic banget. meskipun karya yang paling populer dari Disney adalah Micky Mouse, namun animasi sukses Disney kebanyakan adalah mengenai dongeng klasik yang membuat studio film ini mendapat banyak keuntungan, terutama setelah perang dunia ke-2.

Ditambah lagi Walt Disney banyak membaut taman hiburan, sehingga pastinya logo untuk studio film Disney juga sangat tepat jika digambarkan sebagai sebuah kastil yang ada di taman bermain.

Legendary

foto : grunge.com

Di tahun 2005, Legendary membuat kesepakatan dengan Warner Bros untuk memproduksi bersama dan membiayai film yang dimulai dengan Batman Begins.

Logo twist Legendary didasarkan pada simpul perisai kuno Celtic, yang melambangkan perlindungan, persatuan, dan keabadian karena garis-garisnya yang saling tidak berujung.

Legendary terkenal dengan film-film epik seperti 300, Clash of the Titans, Warcraft, dan film superhero seperti trilogi The Dark Knight, sehingga logonya memunculkan gambar-gambar cerita heroik tentang budaya kuno atau tempat-tempat fantastis. Tidak mengherankan, Legendary bertujuan untuk jadi legendaris ya, hi-hi.

Bad Robot

foto : grunge.com

Bad Robot dibuat pada tahun 2001 dan berawal dengan perusahaan yang punya produksi sangat kecil.

Logo Bad Robot menampilkan robot merah yang berlari di lapangan saat suara-suara berteriak, "Robot jahat!". Abrams, pendiri Bad Robot, mendapatkan ide untuk nama itu dari meeting bersama dengan penulisnya, dia merekam anak-anaknya yang masih kecil yang mengatakan kalimatnya dengan laptopnya.

Dia mengatakan kepada Entertainment Weekly, "Saya mengumpulkan efek suara di komputer saya, masukkan ke film QuickTime di CD, memberikannya ke pasca-produksi, dan tiga hari kemudian sudah ada di televisi nasional."

(Baca juga : 7 Film Hollywood dengan Efek CGI yang Terlihat Gagal. Kok Bisa, Ya?)

DreamWorks

foto : grunge.com

Pada tahun 1994, Steven Spielberg, Jeffrey Katzenberg, dan Davd Geffen bergabung bersama dan mereka pengin membentuk DreamWorks, sebuah studio live-action dan animasi untuk menyaingi studio besar seperti Universal, Warner Bros, dan Paramount.

Spielberg pun lunya bayangan sebuah logo yang mencerminkan Golden Age Gollywood sebagai target pasar dari film-film mereka. Dia pun kepikiran dengan sosok pria yang lagi memancing dari bulan dan menugaskan pelukis Robert Huny untuk membuatnya.

Hunt menyarankan si nelayan ini lebih baik digambarkan sebagai sosok anak cowok, dan menjadikan putanya sebagai model. Tulisan ‘SKG’ sebagai inisial pendiri studio film ini.