Sering Main Media Sosial Berdampak Buruk bagi Kesehatan Mental, Ini Penjelasannya!

By Istihanah, Rabu, 20 Juni 2018 | 11:15 WIB
Foto : Allkpop ()

Dalam sebuah kebiasaan pasti memiliki sisi baik dan buruk, apalagi jika terlalu sering dilakukan. Bermain media sosial, salah satunya. American Academy of Pediatrics telah mewanti-wanti bahwa media sosial memiliki dampak buruk bagi kesehatan mental khususnya bagi kesehatan mental para remaja. Apa saja dampaknya? Berikut 4 penjelasannya!

(Baca juga : 10 Seleb Korea Ini Akhirnya Punya Akun Media Sosial di Paruh Pertama Tahun 2018 Ini. Sudah Follow Belum?)

Kecanduan

Foto : Pinterest

Terlalu sering main media sosial dapat membuat kita kecanduan. Walaupun tidak semua orang akan otomatis kecanduan, tetapi hal ini perlu kita waspada girls. Hingga hari ini, para peneliti juga masih terus mencari tahu proses perubahan perilaku seseorang ketika main media sosial. Selain itu, sebuah penelitian dari Nottingham Trent University berusaha mengamati efek media sosial dari sisi perilaku penggunanya. Singkatnya, peneliti menyimpulkan bahwa seseorang dikatakan kecanduan main media sosial bila mereka sudah sampai tahap mengabaikan kepentingan pribadi, keasyikan untuk terus scrolling, memberikan rasa senang sesaat, dan bahkan mereka jadi kehilangan minat untuk bergaul dalam dunia nyata. Sejumlah 6 dari 10 orang yang main media sosial rata-rata menjadi kecanduan dan tak tahan untuk tidak membuka media sosialnya setiap waktu.

Bikin Sedih

Foto : Soompi

Terlalu banyak bermain media sosial ternyata dapat membuat kita justru jauh dari rasa bahagia. Sebuah penelitian menemukan bahwa efek media sosial dapat membuat kita tidak puas dalam kehidupan nyata yang sedang dijalani. Apalagi, belakang media sosial dijadikan ajang untuk pamer. Hal inilah yang kadang membuat kita membandingkan hidup kita dengan orang lain. Studi lain juga melihat motivasi seseorang untuk mengunggah sesuatu di media sosial. Menurut studi tersebut, kebanyakan orang mengunggah foto, video, atau teks dengan tujuan membuat dirinya tampak lebih baik daripada orang-orang lainnya.

(Baca juga : Haruskah Menghapus Foto Mantan di Media Sosial? Ini Jawabannya Menurut Psikolog!)

Kesepian

Foto : Soompi

Memiliki banyak followers di media sosial memang menjadi kebanggaan sendiri buat kita girls! Tapi hal itu ternyata enggak menjamin kalau kita jauh dari kesepian di dunia nyata. Beberapa tahun yang lalu, sebuah penelitian menemukan bahwa punya banyak teman atau followers di media sosial tidak selalu berarti kita memiliki kehidupan sosial yang lebih baik juga. Efek media sosial yang satu ini erat kaitannya dengan kesepian di dunia nyata, berbanding terbalik dengan banyaknya teman yang didapatkan di media sosial. Belum tentu ketika seseorang punya banyak teman di media sosial lalu ia tidak akan merasa kesepian. Kesepian sendiri bisa menyebabkan masalah kesehatan mental seperti depresi dan kematian lebih cepat.

Merusak Kesehatan

Foto : Twitter

Keseringan menggunakan media sosial ternyata enggak hanya mengganggu mental, tetapi juga fisik. Karena kalau kita terlalu sering main media sosial pola tidur dapat terganggu. Selain itu, kalau kita kebanyakan melihat layar handphone yang terang di kasur sebelum tidur dapat menyebabkan otak jadi sulit melepaskan hormon tidur, melatonin, yang membantu otak membaca sinyal mengantuk. Sebuah studi tahun 2014 meneliti orang dewasa berusia 19 sampai 32 tahun di Amerika Serikat yang gemar main media sosial seperti Facebook, Instagram atau Twitter. Hasilnya ditemukan bahwa 57 persen dari peserta penelitian ini melaporkan mengalami gangguan tidur sebagai efek media sosial yang tidak langsung. Kurang tidur bisa meningkatkan risiko insomnia, kelelahan, bahkan kanker hati.

(Baca juga : Apakah Meningkatnya Kasus Remaja Bunuh Diri Akibat Media Sosial? Ini Dia Jawabannya!) Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "4 Alasan Kenapa Kita Tidak Boleh Keseringan Main Medsos", https://lifestyle.kompas.com/read/2018/06/19/152111020/4-alasan-kenapa-kita-tidak-boleh-keseringan-main-medsos