Kelebihan dan Kekurangan Pembalut, Panty Liner, Tampon & Menstrual Cup

By Indra Pramesti, Selasa, 26 Juni 2018 | 18:30 WIB
(Benjamin Wu)

Kita juga perlu memperhatikan pemakaian tampon dengan benar. Memakai tampon enggak boleh lebih dari delapan jam. Kalau terlalu lama, kita bisa terkena Toxic Shock Syndrome (TSS). Meski terbilang jarang, TSS yang parah bisa sampai menyebabkan kematian.

(Baca juga: 3 Fakta Soal Tampon dan Alasan Kenapa Tampon Kurang Populer di Indonesia)

Menstrual Cup

Menstrual cup alias cangkir menstruasi adalah sebuah cup yang berbentuk seperti bel dengan bahan silikon yang fleksibel. Cara penggunaannya mirip seperti tampon, yakni dengan dimasukkan ke dalam liang vagina, sehingga ketika digunakan, menstrual cup akan menampung darah menstruasi.

Jika dibandingkan dengan pembalut yang hanya sekali pakai, menstrual cup bisa kita pakai berkali-kali setelah mencucinya dengan bersih. Otomatis, kita jadi enggak menimbun sampah bekas pembalut lagi dan lebih ramah lingkungan.

Sayangnya, distribusi menstrual cup masih belum terlalu luas dan kita hanya bisa membelinya lewat online shop tertentu. Selain itu, harga menstrual cup juga cenderung mahal, berkisar antara 100-800 ribu rupiah tergantung dari merek menstrual cup tersebut.

Panty Liner

Bentuk panty liner mirip dengan pembalut, namun lebih kecil dan jauh lebih tipis. Penggunaannya pun mirip seperti pembalut, yakni dengan menempelkannya di celana dalam.

Panty liner biasanya digunakan ketika darah menstruasi kita tinggal sedikit atau untuk mengatasi keluarnya keputihan dari vagina. Tapi karena daya serapnya yang enggak sebanyak pembalut, panty liner jadi kurang cocok kalau digunakan saat darah menstruasi kita masih cukup banyak.

(Baca juga: 10 Pertanyaan Tentang Menstruasi yang Bikin Penasaran Akhirnya Terjawab!)