Ini Dia Hal Penting Yang Perlu Kita Tahu Tentang Tumor Otak

By Indra Pramesti, Kamis, 5 Juli 2018 | 18:00 WIB
()

Berita mengejutkan datang dari putra Marcella Zalianty, Ayrton Magali Sastra Soeprapto yang dikabarkan menderita penyakit tumor otak sejak tahun 2014. Magali sendiri masih berusia 5 tahun.

Sebenarnya sepeti apa sih penyakit tumor otak itu? Apakah sama dengan kanker? Yuk, kenali lebih lanjut soal penyakit tumor otak beserta gejala yang sering timbul.

(Baca juga: Tumor Hingga Sakit Ginjal, 7 Seleb Korea Ini Menderita Penyakit Ganas Mengancam Nyawa)

Enggak semua tumor otak adalah kanker

Dilansir dari Kompas.com, John G.Golfinos, Md, seorang Kepala Departemen Bedah Syaraf dan Direktur Pusat Tumor Otak di NYU Langone Medical Center memaparkan bahwa adanya tumor otak belum berarti kanker atau tumor ganas.

Pada kasus tumor jinak misalnya, tumor akan tumbuh dengan sangat lambat. Sebaliknya, tumor ganas akan tumbuh dengan cepat, dapat menyebar luas, dan sulit disembuhkan.

Tumor jinak bisa berakibat fatal

Meski enggak lebih berbahaya jika dibandingkan dengan tumor ganas, tumor jinak pun bisa berakibat fatal. Perkembangan tumor jinak secara perlahan bisa menutupi atau menekan bagian penting dari otak.

Keadaan ini bisa menyebabkan kehilangan penglihatan, kesulitan berbicara, sulit memahami, sampai merasa lemah pada satu sisi tubuh, tergantung bagian otak mana yang terserang.

Tidak menyebar ke organ lain

Otak merupakan bagian yang istimewa dalam tubuh. Jika terserang tumor otak jinak, tumor tidak akan menyebar ke organ lain. Ini disebabkan karena enggak ada akses aliran darah ke bagian tubuh lain dari otak. Sedangkan kanker bisa menyebar ke bagian otak lain.

Telepon enggak menyebabkan tumor

Banyak orang berasumsi, sering berbicara lewat telepon bisa memicu pertumbuhan tumor otak. John menampik pernyataan tersebut. Menurutnya, sejauh ini belum ada bukti yang menunjukkan seringnya berbicara lewat telepon genggam bisa menyebabkan tumor otak.

Penyebab tuor otak pun hingga kini belum diketahui dengan pasti.

Tumor otak enggak bisa dicegah

Tumor otak bisa menyerang siapa saja tanpa memandang usia. John juga menjelaskan bahwa enggak ada cara untuk menghindari tumor otak. Akan tetapi, sebaiknya kita menghindari kebiasaan sering terpapar radiasi berlebihan, terutama pada usia di bawah 18 tahun.

Lalu seperti apa gejala tumor otak yang sering muncul?

Sakit kepala: biasanya sakit kepala atau terasa pusing di pagi hari dan rasa sakit selalu di tempat yang sama. Jika sakit kepala sering terjadi dan semakin parah, kita perlu segera memeriksakan ke dokter.

Mual dan muntah: seringkali gejala mual dan muntah terjadi di pagi hari.

Gangguan penglihatan: jika tumor tumbuh di sekitar lobus oksipital, maka bisa menyebabkan gangguan penglihatan seperti kabur atau kesulitan mengidentifikasi objek dan warna.

Kehilangan sensasi: ketika tumor menyerang lobus parietal, maka seseorang akan kehilangan sensasi emosi dan memengaruhi gerakan di sekitar lengan maupun kaki. Itu artinya tumor telah mengganggu sistem syaraf.

Masalah keseimbangan: tumor yang tumbuh di otak kecil memengaruhi gerakan pasien tumor.

Kesulitan berbicara: jika tumor tumbuh di sekitar lobus temporal, seseorang bisa mengalami kesulitan berbicara.

Kebingungan: selain kehilangan sensasi, tumor yang tumbuh di lobus parietal juga bisa menyebabkan seseorang kerap merasa kebingungan.

Perubahan perilaku: jika tumor menyerang lobus frontal, seseorang bisa mengalami kesulitan dalam mengendalikan perilaku dan memiliki masalah dalam menerima informasi baru.

Kejang: kejang juga menjadi salah satu gejala tumor otak jika sebelumnya tidak memiliki riwayat kejang.

Gangguan pendengaran: tumor yang menyerang lobus temporal juga bisa menyebabkan gangguan pada pendengaran seseorang.

(Baca juga: Yuk Cegah Tumor Payudara dengan Mengonsumsi 8 Makanan Ini!)