"Tapi, dari situ pula mungkin ekspektasi pribadi ya, mungkin karena ekspektasi pribadi dan gambaran yang sudah saya punya saat membaca bukunya, di situ ada beban tersendiri saat saya dipanggil untuk mendesain set untuk filmnya," tambahnya.
Selama 3 bulan bekerja langsung dengan production designer Nelson Coates dan tim serta Kyle White, Teddy mengungkapkan salah satu tantangan yang dia hadapi adalah hampir seluruh proses syuting dilakukan di Malaysia.
"Betul, untuk semua rumahnya, dari mulai Tyersall Park (rumah keluarga Young) itu kami shoot di Malaysia, juga kami ubah. Jadi, itu adalah guest house, semacam wisma kenegaraan Malaysia yang telah lama kosong dan tidak terawat, lalu kami renovasi dan kami perbaiki sampai jadi seperti di film," terang Teddy.
Baca Juga : Yuk Intip Harga 5 Fashion Item Prilly Latuconsina di Los Angeles!
Selain itu dia juga harus mempersiapkan barang-barang yang akan digunakan sebagai pelengkap set desain buatannya dan detail setiap sudut pun harus diperhatikan keasliannya agar terlihat sempurna.
Selama pengerjaan set film Crazy Rich Asians masalah utama dalam mempersiapkan segalanya adalah waktu.
"Tantangannya, biasa waktu ya, tergantung jenis filmnya. Kadang untuk beberapa film yang kami cukup asing, yang referensinya cukup asing, kami harus melakukan banyak riset dalam waktu sangat singkat. Selain itu, adaptasi dengan tim yang hampir selalu baru di setiap pekerjaan,” terang Teddy.
Artikel ini pernah tayang di Hai-Online dengan judul "Bikin Bangga! Kemegahan 'Crazy Rich Asians' Ternyata Karya Dari Designer Indonesia"