Soal trik khusus menghadapi hari-H, Oya mengaku mengutamakan berdoa dan pengetahuan tentang Kewarganegaraan.
"Berdoa dulu sebelum ujian, itu sudah pasti, dan perbanyak pengetahuan tentang Kewarganegaraan atau PPKN jaman SD dulu. Aku kan mau jadi ASN jadi harus tahu banyak tentang sejarah dan Indonesia."
Jeli dengan persyaratan serta niat yang tulus
Okta adalah seorang PNS di bagian Pengolah Data, Program, dan Anggaran, Lembaga Sensor Film Indonesia di bawah Kemendikbud.
Okta lolos seleksi CPNS di tahun 2014 setelah sempat gagal dua kali di tahun sebelumnya.
“Harus jeli kalau lihat persyaratannya. Detail dan tanggal seleksi, jangan sampai kelewat sehingga harus gagal di masalah administrasi.
Sesuaikan pilihan formasinya dengan kebutuhan tingkat pendidikan yang kita miliki. Meskipun nanti yang diterima cuma 1 atau 2 orang saja.
Kalau enggak yakin dengan kemampuan TOEFL atau hal-hal khusus lainnya, jangan dimasukkan.”
Soal persiapan, Okta mengaku kalau pengalaman sempat gagal CPNS sebanyak dua kali tersebut mempengaruhi perubahannya dalam metode belajar.
“Belajar secukupnya saja, jaga fisik lebih penting. 1 jam per hari dan rutin dalam satu minggu lebih bagus daripada 1 hari menjelang ujian tapi enggak tidur.
Aku belajar pakai buku “Lolos CPNS” dan juga coba-coba trial ujian CAT di internet. Sering komunikasi dengan orang tua. Sebelum dan sesudah ujian banyak ngobrol dan minta doa.”
“Sama niat. Niat itu penting. Jadi PNS itu jangan cuma mikir kerja enak. Ternyata setelah dilalui, aku masuk PNS juga enggak ada santai-santainya kayak kata orang.
Pikir aja, bahwa PNS itu abdi negara, abdi masyarakat, jangan bikin masyarakat kecewa. Jangan aneh-aneh.”
Indra Pramesti