Menjadi salah satu kandidat yang diterima lewat tes CPNS memang bukan sesuatu yang mudah.
Dengan kuota yang sedikit dan pendaftar yang mencapai ribuan, bikin enggak sedikit yang mati-matian dalam hal persiapan menjelang tes.
Biar enggak bingung, ini dia tips dan trik lolos tes CPNS dari para PNS yang terjaring lewat seleksi di tahun sebelum. Enggak sedikit yang harus mengulang sampai berkali-kali lho!
Istirahat Cukup untuk Hadapi Psikotes & Kenali Lembaga dan Posisi yang Dituju
Dhea adalah seorang PNS di sebuah direktorat di Kemkominfo yang lolos seleksi CPNS di tahun 2014.
Sebelumnya Dhea adalah lulusan Ilmu Komunikasi sehingga posisi yang ia pilih tersebut nyambung dengan jurusan kuliahnya.
“Aku beli buku soal-soal CPNS dan belajar dari situ. Dulu aku agak susah juga sih untuk persiapannya karena masih bekerja di sebuah majalah.
Soal metode menghadapi tahapan seleksi, Dhea membagi trik untuk mengerjakan soal Kemampuan Dasar dengan sebaik mungkin dan enggak membuang banyak waktu.
Kalau buat psikotes, istirahat yang cukup sehari sebelumnya. Psikotes selalu bikin capek dan laper.
Banyak teman aku yang drop di psikotes karena capek dan keburu enggak fokus. Buat interview, kenali lembaga dan posisi yang kita mau.
Garis besar dan hot issue-nya aja. Biasanya ada pertanyaan, “Apa yang kamu ketahui tentang kementerian ini?”
Ada juga psikolog di situ, jadi gerak-gerik kita bakal langsung ketahuan. Sebaiknya tunjukkan bahasa tubuh yang percaya diri aja.”
Belajar Sendiri dan Bijak dengan Waktu
Nofita adalah seorang guru PNS yang lolos seleksi CPNS di tahun 2009 silam. Tes tersebut adalah kali pertama Nofita mencoba seleksi CPNS, dan langsung lolos.
“Untuk persiapan menjelang tes, aku hanya melakukan persiapan selama satu minggu. Aku belajar sendiri dengan mempelajari latihan soal “Siap CPNS”, seingatku kalau enggak salah harganya 50 ribuan.
Aku juga mencoba cari tahu kisi-kisi lewat internet. Belajar dari situ selama satu minggu.”
Soal trik mengerjakan di hari-H, Nofita mengaku enggak melakukan trik khusus, “Karena diberi waktu, kita juga harus lebih cekatan waktu ngerjain tuh.
Kalau ada soal yang susah, langsung lewatin dulu. Jangan buang-buang waktu buat mikir satu soal itu saja. Kerjakan yang gampang dulu.”
Belajar & Berdoa yang utama, Perbanyak Pengetahuan Tentang Kewarganegaraan
Oya adalah seorang PNS di bagian Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi DKI Jakarta. Oya lolos seleksi CPNS di tahun 2014 setelah gagal di tahun sebelumnya.
"Persiapan yang aku lakukan ya belajar, coba mengisi soal-soal CPNS baik di online maupun beli bukunya. Sama banyak berdoa karena kekuatan kita cuma di doa dan belajar."
"Metode belajarnya aku lebih memilih yang online, search aja di Google "Soal-soal tes CPNS" apa yang didapat, dikerjain tapi usahakan yang ada penjelasan sama kunci jawabannya jadi kiita tahu alasannya kenapa jawaban itu yang bener."
Oya juga berbagi cerita tentang kegagalannya di tes CPNS tahun sebelumnya, "Aku udah nyoba tes CPNS tahun 2013 tapi cuma sampai tahapan TKD. Karena enggak lolos itu, aku jadi makin sering baca-baca.
Persiapannya lebih matang lagi, jadi waktu tes di tahun 2014 kayak langsung paham soal seperti apa nanti yang bakal keluar."
Soal trik khusus menghadapi hari-H, Oya mengaku mengutamakan berdoa dan pengetahuan tentang Kewarganegaraan.
"Berdoa dulu sebelum ujian, itu sudah pasti, dan perbanyak pengetahuan tentang Kewarganegaraan atau PPKN jaman SD dulu. Aku kan mau jadi ASN jadi harus tahu banyak tentang sejarah dan Indonesia."
Jeli dengan persyaratan serta niat yang tulus
Okta adalah seorang PNS di bagian Pengolah Data, Program, dan Anggaran, Lembaga Sensor Film Indonesia di bawah Kemendikbud.
Okta lolos seleksi CPNS di tahun 2014 setelah sempat gagal dua kali di tahun sebelumnya.
“Harus jeli kalau lihat persyaratannya. Detail dan tanggal seleksi, jangan sampai kelewat sehingga harus gagal di masalah administrasi.
Sesuaikan pilihan formasinya dengan kebutuhan tingkat pendidikan yang kita miliki. Meskipun nanti yang diterima cuma 1 atau 2 orang saja.
Kalau enggak yakin dengan kemampuan TOEFL atau hal-hal khusus lainnya, jangan dimasukkan.”
Soal persiapan, Okta mengaku kalau pengalaman sempat gagal CPNS sebanyak dua kali tersebut mempengaruhi perubahannya dalam metode belajar.
“Belajar secukupnya saja, jaga fisik lebih penting. 1 jam per hari dan rutin dalam satu minggu lebih bagus daripada 1 hari menjelang ujian tapi enggak tidur.
Aku belajar pakai buku “Lolos CPNS” dan juga coba-coba trial ujian CAT di internet. Sering komunikasi dengan orang tua. Sebelum dan sesudah ujian banyak ngobrol dan minta doa.”
“Sama niat. Niat itu penting. Jadi PNS itu jangan cuma mikir kerja enak. Ternyata setelah dilalui, aku masuk PNS juga enggak ada santai-santainya kayak kata orang.
Pikir aja, bahwa PNS itu abdi negara, abdi masyarakat, jangan bikin masyarakat kecewa. Jangan aneh-aneh.”
Indra Pramesti