“Itu baru yang temporary saja, gejala awal. Kemudian akan ada rasa nyeri terbakar,” ucap dr. Manfaluthy Hakim, Sp.S (K)., Ketua Kelompok Studi Neurofisiologi dan Saraf Tepi, PERDOSSI Pusat.
Jika tidak segera ditangani, gejala selanjutnya yang timbul adalah mati rasa.
Baca Juga : Tes Kepribadian: Gambar Jalan Pertama yang Dilihat Tunjukkan Filosofi Hidupmu
Yang artinya, saraf yang kita punya sudah tiada. Waduh!
“Sudah tidak ada hantaran lagi seperti listrik. Kalau kabelnya sudah putus, rangsang yang diterima oleh saraf motorik tidak bisa dihantarkan. Jadi, ya, sudah enggak kerasa apa-apa lagi. Nah, kerusakan pada saraf itu, apa yang dirasakan oleh kita itu mencerminkan gangguan pada sarafnya.
Kalau kesemutan, belum ada kerusakan tetapi sudah ada gangguan fungsi saraf,” lanjut Luthi.
Tapi, kita kan belum tua, dan selama ini merasa baik-baik saja, tuh.
Ternyata, semua orang berisiko terkena neuropati.
Baca Juga : Ketahui 5 Kebiasaan Buruk Cewek yang Nggak Disukain Cowok Saat PDKT
Dahulu, orang yang terkena neuropati adalah orang yang terkena penyakit diabetes dan kekurangan vitamin B.
Namun, seiring perkembangan zaman dan aktivitas yang tinggi, semua orang bisa terkena neuropati.
“Bahkan kini gejala neuropati sudah dirasakan oleh mereka yang berusia muda mulai 26-30 tahun yakni sebanyak 1 dari 4 orang,” ucap Luthi.