Benarkah Mendonorkan Darah Bisa Tertular Penyakit, Berikut Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah

By None, Minggu, 11 November 2018 | 11:00 WIB
(hmetro.com.my)

Hal itu dipengaruhi oleh usia, berat badan, atau kondisi kesehatan.

Berikut kriteria orang tak boleh melakukan donor darah:

  1. Pendonor dapat tertular penyakit (MITOS)

Cewekbanget.id – Buat girls yang sering melakukan donor darah pastinya pernah mendengar mengenai mitos dan fakta yang berkembang mengenai donor darah bukan? Kita pun tahu, dengan mendonorkan darah, kita bisa menyelamatkan nyawa seseorang. Namun, tetap masih banyak mitos seputar praktik tersebut. Dalam artikel ini, kita akan membahas mengenai mitos dan fakta seputar donor darah. Dengan informasi ini, maka diharapkan tak ada lagi kesalah pahaman dan kita bisa memutuskan untuk melakukan donor darah atau tidak. BAGAIMANA PROSEDUR DONOR DARAH? f Pertama, pendonor darah harus mengisi kuesioner tentang profil dan kesehatan mereka. Mereka juga harus menandatangani formulir persetujuan. Kemudian, dokter akan bertanggung jawab untuk menentukan apakah mereka dapat melakukan donor atau tidak. Pada dasarnya, di bagian pertama ini, mereka mengonfirmasi apakah yang didonorkan ini cocok, baik dari pihak pendonor atau pun penerima. Darah yang diambil sekitar 450 ml dan akan diproses dalam 24 jam berikutnya. Dalam jangka waktu itu, darah dibagi menjadi sel darah merah, plasma, dan trombosit. Selama proses ini, tes yang sesuai juga dilakukan untuk menyingkirkan keberadaan agen infeksi dalam darah. Sementara itu, pendonor harus minum dan makan sesuatu agar pulih kembali setelah melakukan donor darah. Namun, tubuh membutuhkan waktu lebih lama untuk pemulihan: Plasma membutuhkan waktu 24 jam untuk pemulihan Sel darah merah: 3 hingga 5 minggu untuk pemulihan. Trombosit: 8 minggu untuk pemulihan. MITOS DAN KEBENARAN TENTANG DONOR DARAH Selanjutnya, kita akan melihat beberapa asumsi umum seputar donor daran dan memberi tahu Kita mitos dan fakta seputar donor darah. 1. Ada orang yang tidak seharusnya tak melakukan donor darah (FAKTA) Tidak semua orang bisa menjadi pendonor darah. Ada beberapa kriteria yang tidak memungkinkan beberapa orang menjadi pendonor. Hal itu dipengaruhi oleh usia, berat badan, atau kondisi kesehatan. Berikut kriteria orang tak boleh melakukan donor darah: Remaja berusia di bawah 18 tahun atau manula berusia lebih dari 65 tahun. Mereka yang telah melakukan donor darah dalam kurun waktu 4 bulan terakhir. Pasien penderita diabetes tergantung insulin. Mereka yang menderita penyakit menular seperti AIDS, hepatitis B atau C, atau penyakit Chagas Pasien kronis ginjal, paru-paru, atau jantung, serta dengan hipertensi arteri. Orang yang menjalani perawatan untuk epilepsi. Orang yang menggunakan narkoba. 2. Pendonor dapat tertular penyakit (MITOS) f Mitos dan fakta seputar donor darah Proses ekstraksi atau pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan bahan steril sekali pakai. Dalam pengertian ini, tidak ada risiko infeksi bagi orang yang mendonorkan darah. Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami beberapa keluhan ringan: Memar: memar adalah salah satu efek samping yang paling sering terjadi setelah donor darah. Ini adalah konsekuensi dari pecahnya pembuluh darah dan berhubungan dengan tusukan yang buruk atau kurangnya tekanan di tempat tusukan. Sinkop vasovagal: Ini adalah perasaan ingin pingsan yang terjadi ketika hanya ada lebih sedikit darah yang mampu mencapai otak. Ini terjadi karena detak jantung melambat dan pembuluh darah membesar Untuk mencegah pingsan, sebaiknya jangan mendonorkan darah saat berpuasa. Selain itu, pada akhir ekstraksi, Kita harus bangun sedikit demi sedikit dan mulai minum dengan segera. 3. Transfusi adalah 100% aman bagi penerima (MITOS) Risiko penularan beberapa penyakit untuk penerima darah masih tetap ada. Penyebab terjadinya kemungkinan ini adalah: Pada analisis awal, infeksi tidak terdeteksi karena antibodi belum diciptakan. Ketika pendonor adalah pembawa infeksi kronis yang menular, tetapi tidak menunjukkan gejala dan hasilnya negatif. Kesalahan laboratorium. 4. Setiap orang berhak memutuskan keterlibatan (FAKTA) Kita semua memiliki kebebasan untuk memutuskan apakah kita ingin mendonorkan darah atau kita ingin menerima transfusi. Penting untuk mempertimbangkan kemungkinan mendonorkan atau menerima transfisu darah kepada anggota keluarga. Jika golongan darah Kita memungkinkan, maka ini akan mengurangi risiko infeksi bagi penerimanya. Jadi, itulah mitos dan fakta seputar donor darah. Apa yang ada di benak Kita setelah mengetahui kebenarannya? (*) “Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, ”4 Mitos dan Fakta Seputar Donor Darah: Benarkah Pendonor Bisa Tertular Penyakit?”

Baca Juga : 5 Seleb Indonesia ini Punya Ibu Sambung yang Usianya Tak Terpaut Jauh. Kaya Kakak Beradik

Mitos dan fakta seputar donor darah

Proses ekstraksi atau pengambilan darah dilakukan dengan menggunakan bahan steril sekali pakai.

Dalam pengertian ini, tidak ada risiko infeksi bagi orang yang mendonorkan darah.

Namun, beberapa orang mungkin akan mengalami beberapa keluhan ringan:

Untuk mencegah pingsan, sebaiknya jangan mendonorkan darah saat berpuasa.

Selain itu, pada akhir ekstraksi, Kita harus bangun sedikit demi sedikit dan mulai minum dengan segera.

Baca Juga : Bukan Manusia, Ilmuwan Kaget Saat Lakukan CT Scan Pada Mumi Mesir Kuno ini

  1. Transfusi adalah 100% aman bagi penerima (MITOS)

Risiko penularan beberapa penyakit untuk penerima darah masih tetap ada.