Cewekbanget.id – Banyaknya informasi kesehatan yang beredar membuat masyarakat memercayai informasi tersebut tanpa bertanya dengan ahlinya.
Seperti beberapa informasi kesehatan yang trelanjur tersebar di masyarakat beriku ini.
Baca Juga : Sering Disepelekan, 5 Kebiasaan ini Justru Mengancam Kesehatan Tubuh!
Hoax: Penelitian dari New England Journal of Medicine, bahwa melihat payudara wanita selama sepuluh menit sehari dapat membuat pria lebih sehat dan lebih umur panjang.
Fakta: New England Journal of Medicine tidak pernah merilis penelitian seperti itu.
Tidak ada satupun penelitian ilmiah yang mendukung pernyataan tersebut.
Hoax: Granola dianggap sebagai makanan sehat karena mengandung lemak jenuh yang bermanfaat bagi tubuh.
Fakta: Granola adalah makanan tidak sehat karena mengandung banyak gula, mentega, dan tinggi kalori.
(Sumber: The 8 Biggest "Healthy" Food Hoaxes of All Time, The Huffington Post, 2015)
Baca Juga : Cewek yang Sering Mendengkur Wajib Waspada, Berpotensi Kena Penyakit Mematikan ini!
Hoax: Produk olahan susu (susu, keju, yogurt,dll.) bebas lemak dan gula lebih sehat ketimbang produk olahan susu biasa. Khususnya untuk jantung.
Fakta: Sebenarnya produk bebas lemak/rendah lemak itu dibuat dengan proses kimia.
Apakah produk susu itu bebas lemak atau tidak, tidak begitu mempengaruhi kesehatan jantung.
(Sumber: The 8 Biggest "Healthy" Food Hoaxes of All Time, The Huffington Post, 2015)
Hoax: Sering minum jus bermanfaat bagi kesehatan
Fakta: Jus banyak mengandung gula tambahan dalam proses pembuatannya. Buah lebih bermanfaat dimakan saat ia berbentuk buah, ketimbang dijus.
(Sumber: The 8 Biggest "Healthy" Food Hoaxes of All Time, The Huffington Post, 2015)
Baca Juga : Takut Mendengar Suara Helikopter Terbang Rendah, 364 Ayam Peternakan ini Mati!
Hoax: Makan cokelat dan mi instan dapat membuat tubuh keracunan sehingga seluruh panca indera mengeluarkan darah. Disebabkan oleh kandungan arsenic pentoxide pada mi istan yang berubah menjadi arsenic trioxide saat disatukan dengan cokelat.
Fakta: Penelitian laboratorium menunjukkan produk mi instan yang terdaftar dan dipasarkan di Indonesia memenuhi standar keamanan untuk dikonsumsi.
(Sumber: Kemenkes RI)
Hoax: Minum air dingin bisa memadatkan minyak pada makanan sehingga minyak itu akan melapisi usus sehingga timbul kanker.
Fakta: Dilansir dari BBC Science and Nature, suhu alami tubuh manusia akan membuat semua makanan yang masuk ke lambung memiliki temperatur yang sama.
(Sumber: Kemenkes RI)
Baca Juga : Tanpa Pulsa dan Paket Data, Begini Caranya Nonton Youtube Gratis Pake Indosat!
Hoax: Perempuan yang menerima vaksin kanker serviks alias vaksin human papillomavirus (HPV) dapat mengalami menopause dini.
Fakta: Belum ada bukti di seluruh dunia bahwa vaksin HPV dapat menyebabkan menopause dini. Puluhan negara sudah menggunakannya dan tidak ada kasus menopause yang dilaporkan.
(Sumber: Kemenkes RI)
Hoax: Sayap dan ceker ayam adalah bagian paling banyak menerima suntik hormon.
Sehingga di situ tertimbun banyak turunan second hormonal yang memicu kanker.
Fakta: Hal tersebut hanya asumsi semata, sebab belum ada penelitian ilmiah yang membuktikan dugaan tersebut.
(Sumber: Kemenkes RI)
Baca Juga : Punya 3 Ruang Tamu, Begini isi Rumah Mewah Rizky Nazar di Jakarta Timur
Hoax: Perpaduan semua bahan di atas dididihkan selama setengah jam. Diminum satu sendok makan setiap hari dapat melebarkan pembuluh darah yang tersumbat.
Sehingga tidak perlu operasi bypass.
Fakta: Bahan-bahan tersebut justru bisa bikin perut bermasalah. Kondisi penyempitan pembuluh darah yang parah, harus ditangani dengan pertolongan medis. Karena jika dibiarkan dapat menimbulkan serangan jantung.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Hoax: Singkong mengandung linamarin yang ampuh untuk menyembuhkan penyakit kanker.
Fakta: Linamarin dan vitamin B17 itu memang benar ada, namun perlu diekstraksi dengan alkohol untuk mendapatkannya. Dan kandungan itu tidak benar dapat menyembuhkan penyakit kanker.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Hoax: Makan jengkol bisa menyembuhkan kanker.
Fakta: Benar kalau kandungan jengkol dapat memberi efek antikanker. Tapi bukan pada jengkolnya, namun ekstrak jengkol yang sudah diekstrasi di laboratorium.
Kebanyakan makan jengkol justru bikin kebanyakan asam jengkolat yang memicu gagal ginjal.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Baca Juga : 5 Jenis Benjolan yang Muncul Pada Organ Intim Cewek, Wajib Tahu Nih!
Hoax: Kolang-kaling mengandung galaktomanan yang mampu meredakan sakit rematik.
Fakta: Galaktomanan itu adalah penstabil dari makanan, bukan pereda nyeri. Ditambah lagi belum ada data yang sah tentang komposisi kolang-kaling yang sebenarnya.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Hoax: Kandungan vitamin C dan arsen anorganik pada udang bisa menghilangkan nyawa seseorang.
Fakta: Benar kalau udang mengandung arsen, namun bukan arsen anorganik yang mematikan, tapi arsen organik. Kalaupun ada, hanya sekitar 4% saja. Udang yang terkontaminasi arsen anorganik, memang bisa mematikan bagi manusia, tapi kalau dimakan 105 kg udang sekaligus.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Baca Juga : Welcome Desember, Begini Karakter Orang yang Lahir di Bulan ini Sesuai Tanggal Kelahiran
Hoax: Minum minuman energi dapat membuat stamina bertambah serta percaya diri meningkat.
Fakta: Benar kalau faktanya jantung berdebar lebih kencang seolah energi meningkat saat minum minuman berenergi. Hal itu disebabkan oleh kandungan kafein dalam minuman tersebut.
Namun mengonsumsi minuman energi berlebihan dapat memicu kegemukan karena gula. Kandungan kafeinnya juga menambah debaran jantung dan risiko gangguan saraf.
(Sumber: dr. Tan Shot Yen)
Hoax: Lipstik merek-merek terkenal justru mengandung kandungan timbel (lead) untuk membuat lipstik tahan lama dan tahan air. Kandungan itu bisa memicu kanker yang berbahaya.
Fakta: Situs kesehatan terpercaya WebMD menyatakan informasi tersebut adalah hoax. Paparan timbel memang berbahaya, namun kandungannya dalam lipstik sangatlah rendah dan tidak ada hubungannya dengan kanker. (*)
Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul, “Hati-hati 14 Informasi Kesehatan Ini Hoax! Jangan Pernah Mau Dibohongi”
Source | : | intisari online |
Penulis | : | None |
Editor | : | Ngesti Sekar Dewi |
KOMENTAR