Tapi plot twist terjadi ketika ternyata dalang dari kasus penculikan dan pembunuhan yang terjadi justru perempuan itu dan si pria sangat menurut pada perempuan itu. Sebenarnya di kasus ini, pemimpinnya adalah si perempuan itu sendiri.
Namun dia memanipulasi dan mengandalkan isu seksisme agar dia bisa menerima rasa prihatin dari semua orang dan bebas dari hukuman.
Baca Juga : 6 Drama Korea Bercerita Kakak Adik Saingan Karena Naksir Orang yang Sama!
Age of Youth
Di drama season kedua ini ada karakter baru yaitu Jo Eun (Choi Ara) yang merupakan cewek berpenampilan tomboy sehingga dia terlihat seperti laki-laki.
Awal dia datang ke rumah kost dan berniat untuk menyewa sebuah kamar, para penghuni kamar merasa enggak nyaman dengannya karena mereka merasa tinggal dengan seorang cowok. Mereka pun sempat menolak kepindahan Jo Eun, namun pada akhirnya Jo Eun tetap pindah ke sana.
Lalu ada banyak kesalahpahaman yang terjadi, salah satunya adalah ketika Yoo Eun Jae (Ji Woo) mengira kalau Jo Eun ingin melakukan hal buruk padanya, padahal Jo Eun hanya khawatir kalau Yoo Eun Jae sakit.
Padahal sebenarnya, seperti apapun penampilan kita, jika kita terlahir sebagai wanita maka kita adalah wanita. Memiliki penampilan sebagai tomboy adalah pilihan dan ketertarikan kita, dan jadikan ini sebagai alasan untuk menganggap orang tomboy bukanlah wanita.
Baca Juga : 5 Hal Menegangkan di Drama Korea Zombie ‘Kingdom’ dari Netflix!
Lee Hwa Shin (Jo Jung Suk) adalah seorang penderita kanker payudara dan pada awal didiagnosis, dia enggak terima kalau dia memiliki penyakit ini karena dia seorang pria.
Dia menganggap hanya perempuan saja yang bisa sakit kanker payudara, padahal kenyataannya pria pun punya resiko akan kanker payudara.
Lee Hwa Sin bahkan awalnya enggak mau menerima perawatan medis. Setelah dia mau pun dia enggak mau sekamar dengan penderita kanker payudara lainnya karena mereka semua wanita.
Drama ini menyadarkan kita bahwa isu seksisme mengenai kanker payudara harus kita pahami, karena enggak hanya perempuan saja yang bisa kena penyakit ini, tapi semua orang termasuk pria. (*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR