Cewekbanget.ID - Publik dihebohkan dengan kematian misterius ratusan hiu yang ada di sebuah penangkaran di Karimunjawa.
Tepatnya di Penangkaran Ikan Hiu Kencana di Kepulauan Karimunjawa, Jawa Tengah, dalam sekejap ratusan hiu yang sudah besar mati mendadak.
Tentunya hal ini sangat disayangkan, karena hiu-hiu yang mati di penangkaran Karimunjawa ini sudah dirawat dan pengelolaannya sudah berjalan selama puluhan tahun!
Baca Juga : Perubahan Iklim, Paus Bungkuk Diprediksi Punah di Tahun 2021!
Baru Pertama Kali Terjadi Hiu Mati Masal
Dilansir dari laman kompas.com, Cun Ming yang merupakan seorang pemilik dari penangkaran Hiu di Karimunjawa ini mengungkapkan kalau selama 50 tahun sejak tahun 1960 dia menangkarkan hiu, baru kali ini ikan peliharaannya mati masa secara mendadak.
“Bagi saya, ikan hiu enggak ada nilainya. Apalagi kalau sudah besar, lalu jinak,” jelas Cun Ming seperti dilansir dari laman kompas.com.
Sebagian Besar Hiu yang Mati Adalah Induk Hiu
Chun Ming juga mengungkapkan kalau 110 hiu yang mati adalah hiu yang sudah besar dan sebagian lainnya merupakan hiu indukan.
Efeknya, kalau induk hiu mati maka akan butuh waktu yang lama untuk proses pembiakan hiu lagi.
Baca Juga : 10 Tahun Lagi Harimau Bakal Punah? Duh, Jangan Sampai Terjadi!
Tersisa Hiu Kecil yang Ada di Kolam Terpisah
Kolam untuk Hiu besar dan kecil memang dipisahkan, dan ratusan hiu yang mati semuanya berasal dari kolam hiu yang besar.
Jadi anak-anak hiu yang ada di kolam terpisah enggak mati namun butuh waktu yang sangat lama untuk anak hiu ini bisa mulai berkembang biak.
Ada Dugaan Diracun dengan Sengaja
Sangat aneh karena ratusan hiu yang mati ada di dua kolam saja, yaitu di kolam hiu yang besar.
Cun Ming seperti dilansir dari laman kompas.com, mengatakan, “Hiu kecil masih ada karena ketika dikasih makan, yang kecil enggak kebagian. Ini yang mati indukan yang sudah dirawat puluhan tahun.”
Baca Juga : Jerapah Terancam Punah! Perburuan Liar dan Hilangnya Habitat Jadi Penyebabnya!
Ratusan hiu yang mati ini pun sudah dimusnahkan dengan cara dibakar. Namun sebelum bangkai hiu dibakar, Cun Ming dan pengelola sudah mengambil sampel air dan daging hiu untuk diteliti dan dicari penyebab utama kematian masal hiu ini di laboratorium ikan di Jepara.
“Ikannya sudah gede-gede, satunya sekitar 30 kg. Ikan kecil dan tumbuhan di dalamnya juga mati. Saya punya lima kolam, dua kolam isinya mati semua. Yang tiga kolam enggak apa-apa, dan dua kolam yang tadi airnya dibersihkan agar enggak tercemar ke kolam yang lain,” jelas Cun Ming.
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR