Baca Juga : Terkena Penyakit Menular Seksual, Ini Bahaya Mencukur Rambut di Vagina!
Ditemui ditempat yang sama Asisten Manager Pemasaran PT Pegadaian Persero Wilayah Tanjung Priok Neni mengungkapkan program ini dibuat untuk membantu pengurangan sampah rumah tangga langsung dari sumbernya.
"Jadi Ibu itu kan bendahara rumah tangga. Maka kami ajak untuk memilah, mengelola, dan menukarkan sampahnya agar hasilnya bisa dimasukkan dalam tabungan emas di Pegadaian," terangnya.
Neni mengatakan, emas dapat ditukarkan jika nominal tabungan bank sampah sudah setara dengan harga emas seberat 5 gram.
"Ya kira-kira sampai nominal tabungan sebanyak Rp 3,5 juta. Memang butuh waktu cukup lama karena botol kaca saja sekilo dihargai kurang lebih Rp 35.000," papar Neni.
Baca Juga : Terungkap, Ini Penyebab Napas Tak Sedap Saat Bangun Tidur! Sudah Tahu?
Menurut Neni, warga RW 03 cukup antusias dengan keberadaan program tersebut. Selain membantu mengurangi sampah, program ini juga dilakukan untuk mengajak masyarakat beralih dari pola-pola konsumtif.
"Ya kami ingin membelokkan arah investasi masyarakat dari barang konsumtif ke barang-barang bermanfaat," pungkasnya.
Seperti diketahui program sampah jadi emas di Bank Sampah Wijaya Kusuma terwujud akibat kerjasama Pemkot Jakarta Utara dengan PT Pegadaian Persero.
Melalui program ini Wali Kota Jakarta Utara Syamsuddin Lologau ingin mengurangi 12,27 persen beban sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.
Baca Juga : 6 Face Mist Murah di bawah 100 Ribu yang Bisa Kita Dapatkan di Drug Store!
Sebagai informasi 20 Februari 2019 lalu Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta menyebutkan Jakarta memproduksi 7.400 ton sampah setiap hari.
Dengan jumlah sebanyak itu, setiap hari 1.300 truk digunakan untuk mengantar sampah ke TPA Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.
Artikel ini sudah tayang di Kompas.com dengan judul Tukar Sampah Jadi Emas di Jakarta Utara, Bagaimana Caranya?
Stem Cell, Terobosan Baru Sebagai Solusi Perawatan Ortopedi Hingga Cedera Olahraga
KOMENTAR