Menurut dr. Hittoh, seseorang yang menderita DBD pasti akan mengalami gejala demam dan beberapa gejala lain yang harus diperhatikan.
Untuk memastikan apakah seseorang terjangkit DBD, sebaiknya dilakukan tes darah.
dr. Hittoh juga mengatakan kalau ada beberapa fase yang harus kita perhatikan, yaitu fase saat pasien kritis. Biasanya, di fase kritis ini pasien yang awalnya demam, panasnya akan turun secara perlahan.
Tapi, saat panasnya turun, sang pasien justru akan bertambah lemas. Di fase ini, pasien akan mengalami panas selama 3 hari, dan pada hari ke tujuh fase penyembuhan.
"Fase kritis itu biasanya suhu tubuh mulai turun, ini harus lebih waspada saat panas turun, khususnya pada anak-anak yang demamnya turun, namun anaknya tambah lemas, tidak mau makan dan minum. Berbeda dengan anak sehat jika panas turun, mereka (anak) kembali bermain dan berlari-lari," ujarnya.
Baca Juga : Stunning dengan 4 Model Dress Medium Angel Pieters yang Menawan Ini!
Hittoh melanjutkan, jika observasi di rumah sakit menunjukkan kesehatan cukup bagus, pasien hanya di rawat jalan.
"Kalau indikasi rawat inap biasanya panas kurang dari tujuh hari, ada didapatkan gejala yang harus diwaspadai, di antaranya adanya panas yang disertai muntah terus-menerus, nyeri perut, dan adanya penumpukan cairan di paru dan perut, didapatkan adanya peningkatan hematocrit (penurunan pada trambosit)," ujarnya.
FYI, Hematokrit (Hct) adalah persentase sel darah merah terhadap volume darah total.
Nilai normal Hematokrit untuk cowok 40% - 50% atau 0,4 - 0,5 sedangkan untuk cewek 35% - 45% (0,35 sampai 0,45).
dr. Hittoh menambahkan, jika trombosit berada di bawah level 100 ribu, observasi harus dilakukan rumah sakit, sedangkan trombosit di atas 100 ribu, diperbolehkan rawat jalan, dengan syarat tanpa ada gejala.
Kalau pasien udah mampu minum air putih dengan baik, dan melaukan aktivitas seperti sedia kala, maka udah dibolehkan rawat jalan. (*)
Baca Juga : 4 Outfit Pink Pastel ala Naysilla Mirdad untuk Gaya Kondangan Chic!
Penulis: Nakita.grid.id
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR