CewekBanget.id - Pernah penasaran atau enggak seperti apa Indonesia di zaman es?
Buat kita yang penasaran seperti apa Indonesia di zaman es atau 21.000 SM, peta Indonesia saat The Last Glacial Maximum (LGM) mungkin bisa jadi jawabannya.
LGM mengacu pada periode sejarah bumi saat gletser berada pada posisi paling tebal dan permukaan laut berada di posisi paling rendah.
Bahkan di peta tersebut beberapa pulau masih bersatu, termasuk Sundaland.
Sundalan di zaman es masih menyatukan Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan beberapa pulau kecil lainnya, termasuk beberapa negara di Asia Tenggara.
Suhu di daerah Sundalad diperkirakan mencapai 2 hingga 3 derajat celcius.
Selain itu, permukaan laut tingginya kira-kira 125 meter lebih rendah dibandingkan permukaan laut saat ini.
Lalu mengapa Kalimantan, Sumatera, Jawa, dan Filipina bisa terpisah?
Permukaan air laut naik pada akhirnya menyebabkan banjir di tiga daerah besar dan membuat beberapa bagian Sundaland tenggelam.
Menurut studi Universitas Leeds, penyebaran populasi nenek moyang Sundaland terjadi karena perubahan iklim.
Migrasi paksa penduduk terjadi karena permukaan air naik dan banjir besar terjadi.
Pada akhirnya hal ini menyebabkan Laut Cina Selatan tercipta.
Ribuan Pulau juga terbentuk yang akhirnya menjadi Indonesia dan Filipina.
Inilah juga yang membuat seluruh negara Asia Tenggara mulai menjauh dari pesisir dan masuk ke pedalaman.
Mereka lalu beradaptasi dengan hutan, pegunungan, dan peternakan.
Enggak heran Pulau Kalimantan, Sumatera, Jawa kini terpisah.
Padahal awalnya tergabung dalam Sundaland.
(*)
Baca Juga : Fakta Rumor Lee Hangyul 'Produce X 101' yang Dikabarkan Merokok dan Mengunjungi Klub Malam
Kisah Yessiow dan Samsung Merayakan Harmoni Dua Budaya Lewat Galaxy Wrap Melting Pot Nusantara x Hangul
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR