Puasa di Jerman Bikin Gampang Lapar Karena Cuaca Dingin
Jesella (22) yang tinggal di Jerman karena lanjut kuliah di sana mengaku memilih negara Jerman karena di sana negara yang rapi, indah, dan semuanya terorganisir dengan baik.
Jesella yang ambil jurusan Management Business di Schiller International University ini pun curhat kalau dia tinggal di apartemen sendiri dan semuanya harus dia lakukan dengan mandiri, termasuk masak!
“Aku di sini tinggal di apartemen sendiri dan minggu kemarin saat puasa, berasa lamaa banget jam buka puasanya. Kebetulan saat ini aku lagi haid, jadi enggak puasa dulu,” jelas Jesella.
Jesella juga menceritakan kalau jam 7 pm saja masih terang kalau di Jerman, jadi jam buka puasanya memang pasti lebih lama dibandingkan di Indonesia. “Di sini nunggu waktu berubah jadi malam sekitar jam 8 malam, baru langit jadi gelap.
Kalau jam 6/7 malam, masih terang banget. Jadi lebih dari 13 jam sih aku puasanya.”
Baca Juga: Maag dan 5 Penyakit Lainnya yang Sering Menyerang Kita di Bulan Puasa. Ini Cara Mengatasinya!
Dan ternyata, godaan terbesar puasa di Jerman sebenarnya bukan karena jam bukanya yang lama, namun karena cuacanya yang dingin!
“Godaannya di sini cuaca dingin jadi gampang laper! Tapi kalau urusan cari makan sih di sini enggak susah, mostly memang pork (babi) tapi kan ada roti sama sandwich gitu,” jelas Jesella.
Karena hal ini lah yang bikin Jesella jadi lebih mandiri karena mengharuskan dia untuk masak sendiri. “Tiap hari masak simple, seperti mie goreng atau sandwich. Tapi tentunya setiap hari aku enggak makan itu ya, hi-hi. Kemarin contohnya aku baru makan di restoran Chinese gitu. Jadi pinter-pinter cari tempat makan yang bisa kita (Muslim) konsumsi juga.”
Nah itu dia curhat 2 cewek yang puasa di luar negeri, Malaysia dan Jerman. Kalau pengalaman kamu gimana nih, girls?
(*)
Penulis | : | Indah Permata Sari |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR