Dikombinasikan dengan pergerakan mobil yang lambat, 25 persen paparan partikel berbahaya ketika berkendara pun terjadi saat pengemudi berhenti di perempatan atau terjebak kemacetan.
Apa Solusinya?
Untungnya, Dr Kumar dan kolega menemukan solusinya nih, girls!
Para peneliti mengukur tingkat polusi partikel (particulate matter) dalam mobil yang bergerak sejauh enam kilometer dan melalui 10 lampu lalu lintas.
Pengukuran ini dilakukan ketika mobil berhenti di pertigaan atau perempatan.
Setelah itu, hasilnya dibandingkan dengan tingkat polusi yang dialami oleh pejalan kaki ketika melalui lampu lalu lintas yang sama.
Pengukuran tingkat polusi partikel ini dilakukan lima kali dengan lima pengaturan ventilasi yang berbeda.
Baca Juga: 5 Dress Motif Kekinian Warna Pastel Buat Gaya Feminin di Hari Lebaran!
Hasilnya menunjukkan bahwa sistem ventilasi mobil cukup efisien untuk menyaring partikel kasar di udara, kecuali partikel halus. Padahal, jumlah partikel halus meningkat ketika partikel kasar menurun.
Tingkat polusi dalam mobil memuncak ketika kipas angin dinyalakan dan jendela ditutup saat berhenti di lampu lalu lintas.
Pada momen tersebut, tingkat polusi dalam mobil bahkan sampai tujuh kali lipat dari yang dialami pejalan kaki di lampu lalu lintas yang sama.
Sebaliknya, mobil dengan jendela yang tertutup dan kipas angin yang mati bisa mengurangi paparan polusi udara hingga 76 persen.
Menurut para peneliti, saat kita merasa kepanasan, tetapi di luar lagi macet banget; maka cara terbaik adalah menyalakan AC mobil agar udara bersirkulasi secara internal.
Dengan demikian, polusi dari luar dapat dicegah masuk ke dalam mobil.
Selain itu, Dr Kumar juga menyarankan untuk menambah jarak antar mobil sebagai upaya mengurangi risiko paparan polusi ketika berhenti di kemacetan. (Shierine Wangsa Wibawa)
Baca Juga: 4 Pilihan Kaftan Cantik Warna Pastel Buat Gaya Lebaran Hijaber Manis!
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Alasan Anda Dilarang Buka Jendela Saat Macet Mudik Nanti"
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR