CewekBanget.ID - Makanan yang alami memang memiliki banyak manfaat bagi kesehatan tubuh.
Asal, kita tahu bagaimana cara mengolahnya dengan baik dan benar.
Banyak orang yang percaya kalau ada beberapa bahan makanan yang jika dikonsumsi secara mentah justru akan mendatangkan manfaat yang lebih maksimal untuk kesehatan.
Eits, tapi enggak berlaku untuk semua makanan ya, girls.
Karena beberapa makanan di bawah ini justru berbahaya jika dikonsumsi secara mentah karena akan memperburuk kesehatan kita!
Inilah 7 makanan yang enggak boleh kita makan mentah seperti dilansir dari Bright Side melalui Intisari Online.
Baca Juga: Mencintai Apa Adanya, Ini 3 Zodiak Cewek yang Enggak Banyak Nuntut Pacarnya!
1. Telur
Makan telur mentah umum di negara-negara seperti Jepang dan Korea.
Dulu ada sebuah mitos bahwa telur mentah adalah pilihan yang lebih sehat daripada telur yang udah dimasak matang.
Tapi sekarang hal tersebut dibantah oleh sebuah penelitian kecil yang menemukan bahwa penyerapan protein lebih tinggi pada telur yang dimasak (90%) daripada pada telur mentah (50%).
Bahkan ada wabah infeksi salmonella karena cangkang telur yang terkontaminasi.
2. Tuna
Meskipun tuna mentah terasa lezat saat disantap, ternyata makanan ini akan meningkatkan risiko penyakit bawaan makanan.
Tuna mentah juga memiliki kandungan merkuri yang sangat tinggi, yang dapat memiliki efek toksik pada sistem kardiovaskular dan saraf pusat.
Sebuah penelitian juga menemukan bahwa jumlah merkuri yang dapat diakses secara hayati adalah 40-60% lebih rendah pada ikan yang dimasak, daripada pada ikan mentah.
3. Tomat
Meskipun tomat dapat dimakan mentah, sebuah studi oleh para ilmuwan Cornell University menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan dari tomat yang dimasak lebih tinggi dari pada tomat yang enggak dimasak.
Ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan lebih banyak manfaat dari tomat, mereka harus dimasak sebelum makan.
Tomat peringkat nomor 10 sebagai salah satu sayuran dengan residu pestisida, sehingga mereka harus dicuci terlebih dahulu.
Batang, daun, dan tomat mentah ini sifatnya beracun, ya, girls dan enggak boleh dimakan.
4. Almond
Kacang almond merupakan camilan bergizi yang mengandung banyak protein, serat, dan lemak sehat.
Namun, biji ini juga mengandung sianida yang terjadi secara alami - bahan yang sering digunakan dalam buku-buku Agatha Christie sebagai "senjata" pembunuhan.
Mengonsumsi almond pahit sebanyak 4 hingga 5 dapat menyebabkan sakit kepala ringan, mual, dan perut.
Sementara almond pahit mentah ini ilegal di Amerika, tapi mereka masih legal di beberapa negara.
Baca Juga: Anggunnya Gaya Putri Bungsu Dede Yusuf, Kaneishia Yusuf Pakai 4 Model Dress. Stunning!
5. Tepung
Saat membuat kue, kadang kita suka 'iseng' mencicipi adona kue yang masih mentah.
Padahal hal tersebut bisa membuat kita berisiko terkena infeksi salmonella karena telur mentah, dan kandungan E .coli dalam tepung.
Pada 2016, wabah infeksi E. coli yang dikaitkan dengan tepung mentah membuat 63 orang sakit.
Karena bakteri terbunuh ketika makanan yang terbuat dari tepung dimasak, jadi jangan lagi mencicipi adonan kue yang belum dimasak, ya!
6. Kentang
Kentang mengandung antinutrien yang bisa mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi tubuh.
Memasak kentang dapat mengurangi lektin, salah satu antinutrisi sebesar 50% -60%.
Glycoalkaloids dalam kentang bisa menyebabkan kantuk, gatal, peningkatan sensitivitas, dan masalah pencernaan dalam jumlah tinggi dan dapat dikurangi dengan mengupas dan memasak kentang.
7. Ayam
Enggak seperti daging sapi, makan ayam mentah bisa menyebabkan penyakit serius karena mengandung salmonella, campylobacter, atau keduanya, yang dapat menyebabkan diare, demam, dan kram perut.
Sebuah studi mencatat bahwa unggas adalah makanan yang paling umum dalam wabah selama 1998-2012.
CDC mengatakan bahwa ayam harus dimasak pada suhu internal yang aman dari 165 derajat Fahrenheit kalau enggak mau kita terjangkit penyakit yang membahayakan tubuh. (Mentari DP/Intisari Online)
Baca Juga: 3 Gaya Menawan Mawar Eva de Jongh, Lawan Main Iqbaal Ramadhan di Bumi Manusia, Pakai Dress Kekinian!
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR