Cewekbanget.id - Girls, sering dengar istilah eating disorder? Gangguan pola makan ini akan mengakibatkan gangguan kesehatan pada tubuh si penderita. Eating disorder atau gangguan makan ini pun kerap kali dialami oleh remaja.
Penyebab seseorang bisa terkena eating disorder bisa saja karena berusaha memenuhi stereotipe tertentu, misalnya tentang badan ideal atau standar kecantikan yang harus berbadan langsing dan tinggi, yang berkembang di masyarakat.
Ketika seseorang, misalnya, sangat takut gemuk karena pengin 'cantik' dengan badan yang langsing dan kurus, orang tersebut bisa jadi semakin terobsesi untuk kurus dengan cara yang berlebihan. Sehingga, yang awalnya hanya berniat untuk diet, justru berubah jadi gangguan makan serius yang mempengaruhi kesehatan.
Baca Juga: Manisnya 6 Gaya Simpel Anak Ayu Azhari, Isabel Tramp yang Beranjak Remaja!
Salah satu gangguan pola makan yang paling dikenal adalah anoreksia nervosa atau anoreksia. Tapi ternyata, masih ada 4 jenis eating disorder lainnya yang penting untuk kita ketahui.
Apa saja? Yuk, simak ulasan berikut ini, girls!
Anoreksia Nervosa
Anoreksi menjadi jenis eating disorder yang pasti sudha enggak asing lagi, kan?
Penderita anoreksia sangat takut mengalami kenaikan berat badan. Akibatnya mereka berusaha mengurangi jumlah porsi dan frekuensi makan secara ekstrim.
Penderita anoreksia sangat sering merasa gemuk, meskipun pada kenyataannya mereka terlihat kurus. Lebih parahnya lagi, rambut dan kuku rapuh, kulit juga jadi kering dan kekuningan.
Baca Juga: Intip 6 Keseruan Beby Tsabina di Korea. Belajar Dance di YGX Academy Hingga Didandani Ala Idol Kpop
Bulimia Nervosa
Termasuk jenis eating disorder yang juga sering didengar, kita masih sulit membedakan antara anoreksia dan bulimia?
Orang yang mengidap bulimia, enggak memiliki tubuh kurus seperti pengidap anoreksia. Mereka orang berbadan normal bahkan gemuk. Tetapi, pengidap bulimia punya kebiasaan makan banyak, lalu mencoba 'membayar' rasa bersalah karena makan banyak tersebut dengan olahraga secara berlebihan atau memuntahkan makanan yang dimakannya.
Fyi, cara seorang penderita bulimia memuntahkan kembali makanan yang telah dimakannya adalah dengan memasukkan jari ke tenggorokan sendiri, mengonsumsi obat penekan nafsu makan ataupun meminum obat pencahar.
Gejala inti seseorang terkena bulimia adalah mereka 'membayar' dua kali seminggu selama dua bulan.
Baca Juga: Lakukan 6 Hal Sederhana Ini Agar Hidup Kita Lebih Sehat! Harus Dicoba!
Binge
Seperti penderita bulimia, penderita Binge akan makan dalam jumlah banyak, tapi mereka enggak memuntahkan atau mencoba mengeluarkannya lagi.
Penderita binge memiliki berat badan mulai dari normal sampai obesitas. Tetapi mereka akan merasa benci pada diri sendiri setelah makan banyak. Salah satu cirinya, seseorang menderita Binge adalah mereka makan waktu depresi dan bosan.
Penderita gangguan makan ini kebanyakan akan memiliki berat badan yang berlebih. Sehingga, akan meningkatkan resiko terkena hipertensi, diabetes maupun penyakit jantung.
Orthoreksia
Penderita orthoreksia punya obsesi berlebihan untuk mengonsumsi makanan sehat. Yup! Penderita gangguan makan jenis ini akan menghindari dan merasa sangat bersalah ketika mereka makan makanan yang enggak sehat.
Berbeda dengan anoreksia, penderita ortoreksia menjalani diet bukan mau kurus, tetapi fokus pada kesehatan. Akhirnya, mereka membuat pilihan makanan apa saja yang bisa dimakan. Fyi, Penderita orthoreksia memberi pengecualian pada makanan yang mengandung pestisida dan bahan kimia lainnya.
Baca Juga: Bak Kakak Adik, Ini Kedekatan Tata Cahyani & 2 Anak Tommy Soeharto!
Eating disorder not otherwise specified (EDNOS)
EDNOS adalah gangguan makan yang enggak memenuhi kriteria khusus anoreksia dan bulimia.
Lebih dari satu setengah sampai dua pertiga orang yang didiagnosis terkena gangguan makan, menderita EDNOS.
Misalnya, mereka sudah menunjukan semua gejala anoreksia tapi memiliki badan normal atau memiliki gejala bulimia, tapi hanya memuntahkan sebagian makanan.
Penderita EDNOS hanya memunculkan beberapa gejala gangguan makan tertentu, tapi enggak seluruhnya.
Baca Juga: 5 Gaya Modis dengan Celana Hitam Buat Hijabers Ala Anak Cindy Fatikasari, Tengku Syaira!
Girls, jangan sampai menyiksa diri buat nurunin berat badan hanya untuk memenuhi stereotipe tertentu, ya. Biar enggak terkena eating disorder, kita harus mencintai diri sendiri dan percaya diri.
Kita juga harus lebih peduli dengan badan kita sendiri, girls. Kalau merasakan salah satu gejala eating disorder ini, obrolin sama orangtua atau guru pendamping di sekolah. (*)
(Cewekbanget.id)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR