CewekBanget.ID - Enggak ada seorangpun yang tahu kapan kematian akan datang menjemputnya ya, girls.
Ketika seseorang sudah meninggal dunia, mereka akan pergi ke alam lain yang bahkan kita tidak tahu seperti apa bentuknya.
Yaps, mereka akan pergi selamanya dan kita yang "ditinggalkan" tidak akan bisa bertemu lagi.
Meski begitu, di seluruh penjuru dunia nyatanya ada keajaiban.
Yaps, ada beberapa orang yang bangkit dari kematian dan hidup kembali layaknya manusia biasa.
Hal ini juga terjadi pada sebuah keluarga di India.
Dilansir dari intisari.id, Gadham Kiran merupakan laki-laki asal India yang mengalami koma setelah terkena hepatitis.
Mahasiswa berusia 18 tahun dinyatakan meninggal otaknya dan dikirim ke rumah untuk proses pemakaman.
Semua orang bersedih, enggak terkecuali dengan sang ibu yang terus menangis dengan kematian putranya.
Ibu bernama Saidamma kemudian terus berdoa dan bahkan ia percaya anaknya belum meninggal.
Baca Juga: Ini yang Akan Terjadi Pada Tubuh Kalau Kita Makan Lebih Dari 3 Kali Sehari. Malah Bikin Kurus?
Ia kemudian memaksa untuk memanggil praktisi medis setempat.
"Dia memberi tahu bahwa nadi Gadham Kiran masih berdetak dan ventilator akhirnya tidak dilepas," ujarnya.
Saidamma kemudian melanjutkan kalau "Dalam tiga hari, Kiran mulai sadar dan berbicara dengan nada rendah. Dia diberhentikan pada hari Minggu. Dokter kemudian melakukan perawatan."
Sayangnya kondisi semakin kritis, bahkan Gadham muntah hebat saat dirawat di rumah sakit.
Gadham dinyatakan meninggal namun sang ibu tetap menolak mematikan mesin pendukung.
Keluarga akhirnya menyiapkan proses pemakaman termasuk proses kremasi.
Gadham yang siap dikremasi mengejutkan semua orang. Air mata mengalir di wajah Gadham!
Setelah Gadham "menangis" denyut nadinya kembali ada.
Sejak saat itu, kondisi Gadham terus membaik dan semakin stabil.
Kisah ini menjadi viral karena kekuatan seorang ibu yang enggak terduga.
Bikin merinding ya, girls!
(*)
Baca Juga: Sweet Abis! 5 Potret Kedekatan Anak Ersa Mayori, Aiska Vairana Bareng Papanya, Otto Jauhari
Penulis | : | Kinanti Nuke Mahardini |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR