CewekBanget.ID - Akhir-akhir ini di Indonesia sering banget terjadi gempa dengan kekuatan yang beragam ya, girls.
Tercatat ada lebih dari 8 kali rentetan gempa yang terjadi di beberapa kota di Indonesia.
Bali jadi salah satu kota yang dalam seminggu terakhir ini sering banget mengalami gempa.
Apa yang sebenarnya terjadi?
Seringnya gempa terjadi di Indonesia disebabkan oleh adanya peningkatan aktivitas seismik di 3 zona, yaitu Zona selatan Bali dan Banyuwangi, Zona Cilacap dan Pangandaran, serta Zona Selat Sunda.
Perlu kita tahu juga kalau terdapat zona subduksi yang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.
Zona ini membentang di sebelah barat Sumatera, selatan pulau Jawa, selatan Bali dan Nusa Tenggara, kemudian membelok di Kepulauan Maluku yang membentuk palung laut.
Selain itu terdapat pula sesar aktif di beberapa wilayah di Indonesia. Jumlahnya berkisar 295 sesar!
Nah, sesar aktif ini bisa jadi salah satu penyebab kenapa sering terjadi gempa.
Biar kita enggak sembarang mengaitkan gempa dengan hal-hal lain, cari tahu dulu yuk 5 sesar aktif yang menyebabkan gempa besar di Indonesia!
Baca Juga: Jangan Letakkan 5 Tanaman Ini di Rumah Kalau Enggak Mau Kena Sial! Apa Aja?
1. Sesar Mentawai
Pada 2018 lalu, Sumatera Barat juga sempat diguncang gempa sebanyak 5 kali dalam sehari.
Gempa awal berkekuatan 4,9 SR, sedangkan gempa terakhir berkekuatan 3,3 SR.
Meski enggak besar, namun tetap aja gempa yang terjadi lebih dari dua kali ini membuat masyarakat sekitar jadi panik.
Rentetan gempa di Sumatera Barat disebabkan oleh aktivitas Sesar Mentawai di jalur subduksi lempeng tektonik India-Australia dan Eurasia yang memanjang dari pantai barat Sumatera sampai ke selatan Nusa Tenggara.
Zona ini berupa sesar naik akibat patahnya batuan kumpulan dari tumbukan dua lempeng.
Sesar Mentawai memanjang dari utara hingga selatan Kepulauan Mentawai.
Gempa yang dihasilkan dari aktivitas pergeseran patahan ini sering kali dangkal, namun potensi kekuatan gempanya bisa mencapai lebih dari magnitudo 5 SR.
Penulis | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
Editor | : | Siti Fatimah Al Mukarramah |
KOMENTAR