2. Sel-sel terbuka
Hanya beberapa menit setelah kematian, tubuh akan mengalami proses terurai. Ketika jantung berhenti berdetak, tubuh akan mengalami algor mortis atau kematian dingin, yaitu fenomena ketika suhu tubuh turun sekitar 0,8 derajat celcius setiap jam setelah kematian hingga mencapai suhu ruangan.
Berbarengan dengan kondisi tersebut, darah akan dengan cepat menjadi lebih asam ketika karbon dioksida menumpuk.
Nah, hal inilah yang menyebabkan sel membelah dan mengosongkan enzim ke dalam jaringan, sehingga jaringan bakal mencerna dirinya sendiri dari dalam.
Baca Juga: Megan Domani Dapat Kejutan Ulang Tahun dari Pacar, Papa dan Kakaknya Bryan Domani Sampai Dikacangin!
3. Otot berkontraksi
Setelah kematian, tubuh juga bakal mengalami rigor mortis yaitu keadaan di mana mayat akan menjadi kaku dan sulit bergerak.
Keadaan rigor mortis ini umumnya berlangsung sekitar 3-4 jam setelah kematian. Puncaknya pada 12 jam setelah kematian dan akan menghilang seteleah 48 jam.
Kondisi ini terjadi karena pompa di selaput sel otot yang mengatur kalsium di tubuh berhenti bekerja. Alhasil, kalsium pun membanjiri sel dan menyebabkan otot saling berkontraksi serta mengeras kaku.
Baca Juga: Wajib Tahu 5 Fakta Soal Keperawanan, Enggak Selamanya Soal Seks!
4. Tubuh mencerna dirinya sendiri
Setelah sel-sel membelah, enzim di pankreas membuat tubuh mulai mencerna dirinya sendiri.
Mikroba dan enzim-enzim tersebut bekerja sama mengubah tubuh menjadi hijau, mulai dari area perut dan seterusnya.
Fyi, saat bakteri menghancurkan tubuh manusia, bakteri pun melepaskan putresin dan kadaverin, senyawa yang membuat tubuh manusia berbau busuk.
"Yang mendapatkan manfaat utama dari tubuh kita adalah 100 triliun bakteri yang selama ini hidup di dalam tubuh kita," tulis Caroline Williams dalam New Scientists.
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR