5. Tunjukan dengan bukti
Salah satu kelemahan dari remaja adalah sifat yang mudah bosan dan kerap ikut-ikutan.
Nah, hal inilah yang sering jadi bahan pertimbangan orangtua ketika enggak memberikan ijin.
Misalnya, orangtua mengira karena lagi tren memotret dan bikin video, kita jadi ingin beli kamera mahal, sehinggn orangtua enggak memberi ijin. Padahal kita memang ingin menekuni dunia fotografi dengan serius.
Saat perjuangkan keinginan, buktikan kalau kita serius dengan cita-cita kita. Contohnya untuk kasus fotografi tadi, teruslah memotret jangan berhenti. Tunjukan hasil foto kita pada orangtua, bahkan kalau perlu, ikutan lomba sebagai bukti keseriusan kita.
Baca Juga: Enggak Perlu Mahal, Ini 4 Krim Pelembap Lokal di Bawah 40 Ribu. Bisa Cerahkan Kulit Juga!
6. Pahami dan coba posisikan diri sebagai orangtua
Tips yang terakhir adalah dengan memahami kondisi orangtua. Pasti ada alasan dibalik larangan yang diberikan orangtua.
Coba posisikan kita sebagai orangtua biar kita bisa lebih berempati.
Misalnya, kita ingin pergi berlibur keluar kota sama teman-teman tapi ortu enggak pernah mengijinkan. Untuk kasus ini, pasti orangtua khawatir akan keselamatan kita.
Nah, karena itu, kita harus memberikan jaminan dan penjelasan soal itu. Misalnya, kita janji akan memberikan itinerary liburan kitadan nomor telepon tempat berlibur.
Kita juga janji untuk selalu memberikan kabar dan menelepon. Psstt.. kita juga boleh lho, minta tolong tante, om atau kerabat keluarga lain untuk mendapatkan dukungan moral, he-he.
(*)
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR