Cewekbanget.id - Masih ingat dengan gerakan Me Too yang ramai jadi perbincangan sejak dua tahun hingga awal tahun lalu?
Me Too movement adalah gerakan dimana para korban pelecehan seksual berani untuk speak up di depan media dan khalayak umum.
Enggak peduli apakah peristiwa tersebut terjadi di beberapa waktu lalu atau dalam waktu dekat.
Baca Juga: Diwawancarai Dispatch, Begini Pengakuan Wonho Soal Rumor & Monsta X!
Agaknya Me Too movement baru saja dimulai di Indonesia untuk tahun ini, setelah viral seorang seniman yang diduga telah melakukan pelecehan seksual.
Satu per satu korbannya mulai berani untuk angkat bicara atas peristiwa enggak mengenakkan yang dialaminya.
Lewat tweet yang baru-baru ini viral dari akun @sonuvabitjxh, menuliskan sebuah thread tentang perilaku seniman tersebut.
Baca Juga: Perhatikan 4 Hal Ini sebelum Menggunakan Cushion Foundation!
Pelaku adalah seniman musik instrumental
Pada Minggu (15/3), @sonuvabitjxh menyebut nama Bijan atau Rustikutas dengan nama panggung Samparrrr sebagai pelaku pelecehan seksual.
"Kasus pelecehan dan pemerkosaan yang dilakukan oleh seniman yang fokus di ranah musik instrumental/noise dengan nama panggung Samparrrr (a.k.a Bijan/Rustikutas)."
Baca Juga: Review Skincare Lokal Hanada: Dibuat dari Bahan Alami Semua! Patut Dicoba?
Kasus ini pertama kali jadi sorotan publik setelah salah satu korban memposting screencapture percakapannya dengan pelaku di sosial media.
Percakapan itu terjadi beberapa bulan setelah peristiwa pelecehan itu.
Baca Juga: Wajib Tahu! Mitos-mitos Tentang Virus Corona yang Enggak Perlu Dipercaya!
Pengakuan dari pelaku
Pelaku yang ternyata merupakan pengurus salah satu kolektif yang ada di Tangerang, yaitu Elang Terbang Kolektif menuliskan pernyataan resmi terkait skandal tersebut.
Dalam pernyataan yang diunggah di sosmed resminya, mereka menyatakan jika pelaku atau Bijan Faisal mengakui telah melakukan tindakan pelecehan seksual seperti yang dituliskan oleh korban.
Elang Terbang Kolektif juga enggak akan melakukan pembelaan pada pelaku.
Baca Juga: Definisi Seks dan Gender Itu Enggak Sama Lho! Gini Ngebedainnya!
Mereka juga mendukung penyelesaian kasus ini dan bersedia ikut serta dalam prosesnya jika dibutuhkan bantuan dari pihak ETK.
Bijan Faisal sempat menghilang dan enggak bisa dihubungi
Menurut jadwal, Bijan Faisal seharusnya tampil di event yang digelar pada 10 Maret lalu.
Mendengar pengakuan dari pelaku, direncanakan buat mengadakan pertemuan.
Namun sejak siang semua akses pada pelaku enggak bisa dihubungi.
Rencana buat pertemuan pun gagal dan berakhir dengan menyebarkan foto pelaku di acara tersebut lengkap dengan kronologis kejadian yang dibuat oleh korban.
Adapun isi dalam selebaran tersebut adalah foto yang ada di twit pertama pada utas, dan yang dilampirkan di bawah ini:
⚠️ trigger warning ⚠️https://t.co/ut1CmFZNDg https://t.co/U5TVEKZby9
— gausa (@sonuvabitjxh) March 15, 2020
Baca Juga: Rich Brown Hingga Soft Brown, Ini 5 Dress Cokelat Hijab yang Manis!
Korban Bijan Faisal lebih dari satu orang
Beberapa akun kolektif ikut menyebar luaskan kasus tersebut dan membuat korban-korban selanjutnya mulai speak up ke media sosial.
Hasilnya adalah korban Bijan Faisal yang berhasil dijangkau adalah 8 orang.
Baca Juga: 5 Mukbangers Asia yang Selalu Sukses Bikin Penontonnya Laper!
Permintaan maaf pelaku dan pengakuan jumlah korban
Pelaku akhirnya berhasil ditemukan dan dibawa ke Semanggi Center.
Ia merekam permintaan maaf secara terbuka dan mengakui jika korbannya lebih dari 8 orang.
Hari ini, rekan kami berhasil menemui pelaku dan membawanya ke Semanggi Center. Hasil dari pertemuan itu berupa video permintaan maaf dan pernyataan dari pelaku.
Sebuah kemenangan kecil, tapi kami tidak akan berhenti sampai disini dulu. Kami belum selesai. pic.twitter.com/c86PkjpPaT
— gausa (@sonuvabitjxh) March 15, 2020
"Korban sebenarnya berjumlah lebih dari 8 orang. Selain yang sudah kami dampingi, pelaku menyebutkan bahwa ia sampai tidak bisa menyebutkan nama dan menghitung berapa jumlah korban yang sebenarnya."
Oiya, fakta lainnya adalah semua identitas tentang Bijan Faisal ternyata juga fiktif alias menggunakan data-data palsu.
Pendampingan yang dilakukan untuk korban
Pelecehan seksual adalah masalah serius ya, girls.
Enggak cuma berimbas pada fisik, tapi juga pada mental para korban.
Karena itu, korban didampingi oleh beberapa pihak, seperti TangoRango, Perempuan dan Persimpangan, Langenswara, dan Elang Terbang.
Baca Juga: Enggak Cuma Kontrol Minyak di Wajah, Ini Kegunaan Kertas Minyak Wajah!
Siapapun bisa jadi pelaku pelecehan seksual dan siapapun juga bisa jadi korbannya.
Karena itu kita harus waspada dengan sekitar, termasuk pada orang terdekat.
Semoga makin banyak penyintas yang akan berani untuk speak up tentang pelecehan seksual jika di masa lalu pernah menjadi salah satu korban.
Be careful, girls!
(*)
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR