CewekBanget.ID - Girls, sudah pernah dengar tentang Chizu Saeki Method?
Teknik skincare yang dipopulerkan oleh skincare guru Chizu Saeki dari Jepang dan dikenal dengan nama CSM ini berbicara tentang pemakaian hydrating toner atau essence sebagai lotion mask khususnya untuk kulit kering, ketimbang hanya diaplikasikan atau disemprotkan biasa ke wajah.
Cara kerjanya mirip dengan sheet mask, tapi justru di sinilah kita dapat melihat perbedaan dan kelebihan CSM dengan sheet mask.
Baca Juga: Toner Jangan Sampai Kita Lewatkan! Ini Lho Fungsinya Buat Wajah!
Risiko Ketidakcocokan Rendah
Karena teknik CSM ini menggunakan produk essence atau toner yang biasa kita pakai sehari-hari, tentunya kita dapat meminimalisir kemungkinan produknya enggak cocok di kulit wajah.
Berbeda dengan sheet mask yang harus selalu kita cek kandungannya.
Untuk menggunakan CSM, kita cukup menuangkan produk toner atau essence ke kapas dan mengompreskannya ke wajah.
Baca Juga: 3 Pilihan Sheet Mask yang Pas Dipakai Saat Social Distancing di Rumah. Chilling Time!
Fokus ke Area yang Bermasalah
Tentu saja karena menggunakan kapas, kita dapat langsung memfokuskan perawatan ke area yang butuh hidrasi khusus atau memang bermasalah.
Selain itu, cara ini juga dapat membantu kalau kita sedang pengin berhemat menggunakan toner atau essence.
Yang penting dry patch di wajah dapat teratasi dan kita dapat mengaplikasikan produk skincare atau make up lain setelahnya.
Baca Juga: 3 Hydrating Toner Terbaik Bantu Cegah Kulit Dehidrasi. Wajah Jadi Sehat dan Kenyal!
Lebih Hemat
Yap, sudah pasti CSM lebih hemat ketimbang harus membeli sheet mask.
Kita enggak perlu membeli produk baru dan cukup menggunakan toner atau essence yang sudah biasa kita pakai dan terbukti cocok dengan kulit wajah.
Modal lainnya hanya kapas.
Sedangkan harga sheet mask bisa mencapai lebih dari Rp50.000,00 untuk setiap bungkusnya, yang hanya dipakai sekali kemudian dibuang.
Meminimalisir Sampah
Masih berkaitan dengan yang tadi, sheet mask menghasilkan sampah berupa bungkus masker dan lembaran tisu masker sekali-pakai.
Itu belum termasuk jika tisu masker dilapisi plastik kaku yang membuat sampah begitu banyak hanya dari sebuah kemasan sheet mask.
Sedangkan sampah dari CSM mungkin berupa lembaran kapas yang lebih banyak, tapi ini pun dapat diatasi.
Kita tinggal mengganti kapas dengan facial pad yang terbuat dari kain agar dapat dipakai kembali setelah dicuci atau dikeringkan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR