1. Pakai celana dalam yang kurang tepat
Psstt.. tahu enggak sih girls, penggunaan celana dalam yang super ketat dapat menyebabkan frekuensi gesekan di area sekita vagina jadi lebih sering.
Alhasil, berbagai macam masalah, termasuk iritasi kulit pun muncul.
Selain itu, celana dalam yang terlalu ketat membuat keringat terperangkap di area vagina yang lembap.
Nah.. kondisi seperti inilah yang jadi tempat bagi jamur untuk berkembang biak dan memicu infeksi, yang akhirnya menimbulkan bau tak sedap pada vagina.
2. Malas ganti pembalut
Selanjutnya, kebiasaan malas dan jarang ganti pembalut saat mentruasi juga bisa memicu muncul aroma tak sedap pada vagina.
Itu karena darah menstruasi yang menumpuk dan bercampur dengan bakteri dapat menyebabkan iritasi dan gatal serta aroma enggak sedap.
Dilansir dari Kompas.com, para pakar kesehatan menyarankan agar kita rajin mengganti pembalut setiap empat hingga delapan jam, bahkan harus lebih sering jika perdarahan haid sedang banyak-banyaknya.
Baca Juga: 5 Kesalahan Paling Umum Saat Berantem Sama Pacar. Jangan Berlebihan!
3. Adanya infeksi bakteri
Vagina berbau tak sedap dan menyengat bisa jadi tanda adanya infeksi bakteri.
Selain aroma yang enggak sedap, gejala infeksi bakteri atau vaginosis bakteri juga bisa berupa keluarnya cairan keputihan berwarna abu-abu atau putih susu.
Dilansir dari Kompas.com, gejala ini kita alami bersamaan dengan rasa nyeri dan sensasi perih seperti terbakar pada vagina.
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR