4. Jarang membersihkan vagina
Duh.. kalau kita punya kebiasaan ini, harus segera dihilangkan ya, girls!
Jarang membersihkan vagina dapat menyebabkan menumpuknya koloni kuman pada area vagina, yang mungkin membuat vagina jadi berbau enggak sedap.
Karena itu, setelah berkeringat (misalnya setelah olahraga), selama menstruasi atau ketika keputihan, kita harus lebih rajin untuk menjaga kebersihan vagina.
Misalnya dengan membasuh vagina dengan air dan cara yang tepat, menggunakan celana dalam berbahan katun yang menyerap keringat, sering mengganti celana dalam dan rajin mengganti pembalut.
Baca Juga: Ini Waktu yang Tepat Buang Air Besar Setiap Harinya. Yuk Biasakan!
5. Keringat berlebih dan perubahan hormon
Kulit di sekitar vagina cenderung lebih mudah berkeringat. Itu karena bagian luar organ intim memiliki kelenjar khusus bernama kelenjar keringat apokrin.
Kelenjar tersebut mengeluarkan keringat yang mengandung protein, yang akan diurai oleh bakteri. Proses inilah yang bisa memicu munculnya aroma pada vagina.
Saat produksi keringat berlebihan, rasa gatal kemungkinan muncul. Saat kita garuk, infeksi dapat terjadi dan memicu munculnya kondisi vagina berbau tak sedap.
Selain itu vagina yang berbau tak sedap juga bisa terjadi karena perubahan hormon, misalnya selama siklus menstruasi.
Fyi, ketika kadar estrogen dalam tubuh cewek meningkat, aroma vagina umumnya akan menjadi lebih tajam.
Penulis | : | Elizabeth Nada |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR