CewekBanget.ID - Lebih dari 2 bulan sejak pandemi COVID-19 melanda Indonesia dan membuat masyarakat dianjurkan untuk melakukan pembatasan jarak fisik, kini pemerintah mempertimbangkan opsi 'berdamai' dengan virus corona dan menerapkan new normal.
New normal sendiri berarti bahwa kegiatan ekomoni, pendidikan, maupun sektor-sektor lain dalam kehidupan sudah dipersiapkan agar bisa kembali bergeliat, tapi dengan modifikasi tertentu agar penyebaran penyakit ini bisa tetap berkurang.
Nah, tapi meskipun new normal akan diberlakukan serta mall, sekolah, dan tempat-tempat publik lainnya sudah kembali dibuka, ingat bahwa virus corona masih tetap ada, jadi kita tetap enggak bisa melakukan semua kegiatan seperti sebelum pandemi terjadi.
Baca Juga: Jangan Cuma Pakai Masker Saat New Normal, Pergi ke 3 Tempat Ini Harus Ditambah Face Shield!
Mengubah Pola Pikir
Angan-angan mengenai apa yang bakal kita lakukan setelah pandemi berakhir mungkin perlu diganti menjadi penerimaan atas kenyataan bahwa pandemi ini enggak akan benar-benar berakhir hingga vaksin COVID-19 ditemukan.
Sayangnya, jika melihat perkembangan penelitian yang sedang berlangsung di seluruh dunia, para ahli memprediksi vaksin corona baru akan ada paling cepat pertengahan tahun 2021.
Jadi saat ini, hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah terus memantau perkembangan situasi sambil menjalani kehidupan normal baru dan tetap meminimalisir kontak dengan orang lain untuk mencegah penyebaran virus.
Konsep Ideal New Normal
Idealnya, konsep the new normal baru dapat dilakukan saat kurva infeksi sudah melandai, dan menandakan jumlah kasus COVID-19 baru sudah berkurang setiap harinya.
Tapi di Indonesia, kurva ini sama sekali belum landai, bahkan masih terus menanjak dan bisa jadi belum mencapai puncak sehingga masyarakat Indonesia perlu lebih waspada dengan adanya pembukaan kembali fasilitas publik.
Saat menjalani new normal nanti, jangan sampai kita justru tertular atau menularkan penyakit ini ke orang lain.
Baca Juga: New Normal #HadapiCorona, Pemerintah Enggak Terapkan Herd Immunity!
Hal yang Harus Dilakukan
Dilansir dari Kompas.com pada Rabu (3/6/2020), Medical Editor SehatQ dr. Anandika Pawitri mengemukakan bahwa ada beberapa hal yang perlu dilakukan saat kita menjalani skenario new normal nanti.
Physical Distancing
Istilah new normal bukan berarti kita sepenuhnya meninggalkan protokol kesehatan yang saat ini berlaku, ya.
Pembatasan jarak fisik tetap penting untuk dilakukan, terutama di tempat-tempat ramai.
Sekali lagi, hal ini untuk mencegah penularan dan penyebaran virus.
Cuci Tangan
Jadikan mencuci tangan sebagai kebiasaan, bahkan setelah kita menjalani gaya hidup new normal.
Cuci tangan setiap habis menyentuh sesuatu dan jangan hanya saat tangan terlihat kotor.
Hal ini untuk mencegah bakteri dan virus menempel pada permukaan kulit.
Gunakan Masker
Selalu gunakan masker, enggak hanya saat sakit atau beraktivitas di tengah polusi.
Bahkan masker harus tetap dipakai saat berolahraga di gym atau studio yoga.
Ingat pula untuk membawa masker cadangan dan menggantinya setiap 4 jam sekali.
Bawa Hand Sanitizer
Untuk menjaga kebersihan tangan di manapun, selalu bawa hand sanitizer.
Hal ini penting terutama jika kita menaiki kendaraan umum.
Jadi kita bisa langsung mencuci tangan setelah menyentuh permukaan suatu benda.
Batasi Aktivitas di Luar Rumah
Batasi pula aktivitas di luar rumah, meski tempat publik sudah buka.
Kalau keperluan kita enggak begitu mendesak dan bisa dilakukan secara online, seperti berbelanja bulanan atau membeli makanan, kita enggak perlu keluar rumah.
Penting juga untuk menghindari keramaian dan lebih berhati-hati ketika bepergian, terutama bagi lansia.
Apabila ada anggota keluarga kita yang lansia, jika terpaksa harus bepergian cobalah lebih cermat dan sebisa mungkin hindari tempat ramai.
Baca Juga: #HadapiCorona, Ini 4 Hal yang Harus Tetap Dilakukan untuk Tetap Aman Saat 'New Normal Life'
Beradaptasi dengan Perubahan
Selain hal-hal di atas, dr. Anandika juga menambahkan bahwa akan ada banyak perubahan akibat pandemi ini.
"Pemandangan seperti kasir yang dibatasi dengan tirai plastik atau restoran dengan penutup plastik antarmeja, yang sebelumnya tidak ada, saat ini jadi pemandangan normal," ungkapnya.
Selain kesehatan fisik, dr. Anandika juga menekankan pentingnya menjaga kesehatan mental saat beradaptasi dengan kondisi kehidupan yang baru, sebab menjalani hari-hari di tengah pandemi ini memang bukan perkara mudah bagi setiap orang.
"Kita tetap harus cari cara untuk bisa bahagia sambil tetap melakukan physical distancing dan menjaga kebersihan," katanya.
Dokter tersebut menyarankan untuk lebih kreatif dalam mencari cara baru menghibur diri, yang bisa membuat kita terhindari dari corona, seenggaknya hingga vaksin COVID-19 berhasil ditemukan.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR