'Makanan Para Dewa'
Kata 'chocolate' alias cokelat berasal dari kata Aztec 'xocolatl' yang berarti 'air pahit'.
Kabarnya, sebuah perusahaan cokelat asal Belgia sempat menyatakan rasa cokelat dulu sangat berbeda dengan cokelat pada masa sekarang karena kekurangan pasokan gula di Amerika Tengah.
Pengalaman menikmati cokelat yang seolah memberikan kita pengalaman istimewa sepertinya jadi inspirasi buat ahli botani Swedia, Carl Linnaeus untuk menamakan kakao atau buah cokelat sebagai 'Theobroma cacao' atau dalam Bahasa Latin berarti 'makanan para dewa'.
Baca Juga: Cokelat & 5 Makanan Ini Enggak Boleh Dimakan Kalau Enggak Mau Jerawatan!
Cokelat Sebagai Mata Uang Suku Maya dan Aztec
Buat penduduk Maya dan Aztec, kakao begitu berharga hingga dijadikan alat tukar atau alat jual beli.
Penduduk Maya dan Aztec menukarkan cokelat dengan makanan dan pakaian.
Saat itu kakao kerap dijadikan xocoatl, minuman pahit yang dibuat dari biji kokoa panggang, air, dan rempah.
Fyi, minuman ini biasa disajikan untuk para bangsawan dan ksatria, lho.
Peran cokelat sebagai alat tukar enggak berhenti sampai di suku Maya dan Aztec saja, lho!
Di masa Perang Revolusi Amerika (1775-1783), cokelat kadang digunakan sebagai gaji para tentara.
Dari riset yang dilakukan perusahaan cokelat dan permen Mars International, cokelat jadi alat pembayaran tentara karena buahnya enggak bisa busuk.
Melansir dari ACS, ahli kimia makanan Peter Schieberle menjelaskan untuk menciptakan aroma kakao yang baik hanya memerlukan 25 komponen rasa.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Kinanti Nuke Mahardini |
KOMENTAR