Sebuah riset pada 2017 menganalisa konsumsi gula dari sekitar 23.000 orang dan menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi 67 atau lebih gram gula per hari (sekitar 17 sendok teh gula atau sekitar dua kaleng Coke) memiliki risiko 23% lebih tinggi untuk terserang depresi atau kecemasan dibanding mereka yang hanya mengonsumsi sekitar 40 gram (10 sendok teh) gula per hari.
Baca Juga: 5 Tanda untuk Mendeteksi Depresi di Usia Remaja. Jangan Anggap Remeh!
Sensasi Ketagihan di Otak
Sering merasa craving makanan dan minuman manis?
Sebuah penelitian mengungkap bahwa rasa manis pada gula dapat menimbulkan sensasi kenikmatan pada otak yang lebih tinggi dari kokain.
Artinya, sensasi tersebut dapat menimbulkan efek ketagihan dan membuat otak kita mengirim sinyal untuk mencari rasa manis di mulut kita.
Oleh karena itu, mengurangi asupan gula bukan hal mudah bagi mereka yang memang terbiasa atau menyukai makanan dan minuman manis.
Berhenti mengonsumsi gula secara mendadak dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti rasa cemas, mudah terganggu, pusing, dan lelah.
Sebab itu, bagi kita yang mengidap anxiety dan terbiasa mengonsumsi gula sebagai mood booster, yang disarankan adalah mengurangi gula secara perlahan dibanding langsung berhenti mengonsumsi sama sekali yang dapat menimbulkan sensasi seperti panic attack.
Memperlemah Otak
Pernah merasakan food coma setelah mengonsumsi makanan full course dengan dessert manis atau setelah menyantap makanan manis terlalu banyak?
Sebuah riset di tahun 2015 mengungkapkan bahwa konsumsi minuman dengan pemanis dapat menghambat fungsi kognitif otak seperti memori dan kemampuan membuat keputusan.
Pada studi lainnya, hasil tes memori dan kemampuan mengontrol pola makan responden jauh berkurang setelah menjalani diet yang tinggi lemak dan gula selama 7 hari.
Apapun yang berlebihan memang cenderung enggak baik girls, termasuk gula, tapi bukan berarti kita enggak boleh mengonsumsi gula sama sekali, kok!
Kita cukup mengurangi asupan gula sehari-hari dan fokus pada konsumsi makanan bernutrisi lainnya seperti gandum, buah-buahan, sayuran, dan sebagainya.
(*)
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR