Penularan Lewat Udara
Para ilmuwan menemukan bahwa tetesan kecil di bawah 5 mikrometer yang mengandung virus corona dan diembuskan seseorang dapat melayang di udara selama beberapa jam.
Tetesan sangat kecil yang juga disebut mikrodroplet itu juga bisa berkelana ke ruangan lain dan orang lain yang menghirup partikel aerosol mengandung virus tersebut dapat tertular COVID-19.
Risiko itu paling besar jika kita berada dalam ruangan tertutup, misalnya restoran atau kendaraan umum, yang sirkulasi udaranya buruk.
Selain COVID-19, penyakit pernapasan lain yang juga menular lewat mikrodroplet adalah Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan flu.
Baca Juga: 6 Mitos Keliru Seputar COVID-19 di Era New Normal Jangan Dipercaya!
Waktu dan Paparan Virus
2 hal yang perlu diketahui terkait penularan penyakit lewat udara yaitu waktu dan paparan virus.
"Itu adalah hasil dari paparan, yaitu jumlah virus yang berada di udara dan waktu kita terpapar," kata dokter ahli penyakit menular dari Stanford Health Care, Dean Winslow seperti dikutip Kompas.com dari Healthline.
Menurutnya, jika kita terpapar virus ini dalam jumlah kecil, risiko untuk sakit dan tertular lebih rendah dibanding jika kita terpapar dalam waktu lama dan jumlah virusnya banyak, yang berarti kita harus lebih waspada berada di ruangan tertutup.
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR