1. Alexandria Villasenor
Sebagai pendiri Earth Uprising, Alexandria Villasenor memang gencar melakukan gerakan terkait isu perubahan iklim.
Alexandria mulai mempelajari tentang perubahan iklim setelah mengunjungi California pada 2018.
Saat itu terjadi kebakaran paling mematikan dalam sejarah. Asap menghampiri lokasi di mana Alexandria sedang mengikuti Camp Fire dan memicu penyakit asmanya.
Berangkat dari hal itu, Alexandria memulai penelitiannya terkait kebakaran hutan di California.
“Perubahan iklim ternyata turut memicu kebakaran tersebut,” ungkapnya seperti dilansir dari Mashable.
Peduli terhadap isu lingkungan, Alexandria pun ikut gerakan tidak masuk sekolah di hari Jumat (gerakan yang dipelopori oleh aktivis muda lainnya, Greta Thunberg) untuk melakukan protes di depan kantor pusat PBB di New York, terkait isu-isu lingkungan.
Baca Juga: Dikatain 'Plastik,' Jae 'DAY6 Justru Bilang Makasih di Twitter!
2. Greta Thunberg
Salah satu aktivis lingkungan mudah yang mencuri perhatian adalah Greta Thunberg.
Pada Agustus 2018, remaja asal Swedia ini melakukan protes di depan gedung DPR Swedia. Ia bahkan izin dari sekolah selama sebulan untuk melakukan demo terkait krisis iklim.
Enggak heran, aksi Greta ini pun ramai dibicarakan di media sosial lho, girls. Sejak saat itu, Greta menjadi wajah gerakan aktivisme iklim kaum muda.
Greta kemudian mengembangkan aksi personalnya itu menjadi sebuah gerakan #FridaysForFuture.
Setiap minggu, anak-anak dari seluruh dunia bisa mengikuti langkahnya untuk tidak masuk sekolah di hari Jumat kemudian melakukan protes terkait perubahan iklim.
Dilansir dari nationalgeographic.grid.id, keberanian Greta telah menginspirasi Global Climate Strike. Aksi tersebut diselenggarakan 4.638 kali di 139 negara.
Penulis | : | None |
Editor | : | Elizabeth Nada |
KOMENTAR