CewekBanget.ID - Virus Corona yang lagi kita hadapi sekarang ini memang cukup meresahkan.
Virus Corona yang sudah jadi pandemi Covid-19 membuat kita jadi harus melakukan physical distancing dengan orang-orang di sekitar kita.
Bahkan selalu ada korban baru yang terinfeksi virus Corona setiap harinya, dan enggak sedikit juga yang dilaporkan meninggal dunia.
Baca Juga: 5 Inspirasi Baggy Pants Untuk Hijabers Biar Stylish & Anti Bantet!
Dilansir dari laman Kompas.com, kasus virus corona yang telah dikonfirmasi di dunia mencapai sebanyak lebih dari 20,2 juta kasus berdasarkan data per Selasa (11/8/2020) dari laman Worldometers.
Tidak sedikit masyarakat yang juga percaya terhadap adanya konspirasi dan tidak percaya terhadap Covid-19 yang telah menyebabkan jutaan orang terinfeksi.
Beberapa konspirasi yang sedari awal ramai diperbincangkan adalah terkait kebocoran laboratorium biologi di China, pengembangan senjata biologis, target penanaman chips di dalam tubuh dan lain sebagainya.
Kendati sebagian isu konspirasi ini telah terbantahkan oleh bukti-bukti ilmiah, tetapi sebagian lagi masih dipercaya kare
Lantas, benarkah pandemi virus corona ini hanya sekadar konspirasi semata?
Mengenai isu ini, peneliti Akademi Ilmuwan Muda Indonesia (ALMI) Neni Nurainy menegaskan, sebenarnya masyarakat harus menyadari dan membuka pikiran bahwa tidak semua hal bisa dikaitkan dengan suatu konspirasi.
Baca Juga: Disney+ Hotstar Hadir di Indonesia, Ada Marvel Hingga Jagat Bumilangit
"Epidemi dan pandemi itu bukanlah suatu konspirasi," kata Neni dalam diskusi daring bertajuk Webinar SISJ-ALMI: Vaksin Covid-19 di Indonesia, Sabtu (8/8/2020).
Sedari dahulu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengeluarkan daftar R n D Blueprint tentang penyakit yang diprioritaskan dapat menyebabkan penyakit epidemik dan pandemik di kemudian hari.
Setidaknya ada 10 penyakit yang termasuk ke dalam daftar list ini.
1. Crimean-congo hermorrhagis fever (Demam berdarah Krimea-kongo)
2. Ebola viral disease (Penyakit virus Ebola)
3. Marburg viral disease (Penyakit virus marburg)
4. Lassa fever (Demam lassa)
5. MERS
6. SARS
7. Nipah dan Henipaviral
8. Rift valley fever (Demam rift Valley)
9. Penyakit Zika
10. Penyakit X
Untuk diketahui, penyakit X ini adalah penyakit prioritas yang menunjukkan terjadi karena adanya potensi patogen yang tidak diketahui dapat menyebabkan epidemi serius di masa mendatang.
Serta, di antara 10 penyakit yang berpotensi menjadi pandemi dan epidemi berkelanjutan di masa mendatang, terdapat dua penyakit yang berasal dari virus corona yaitu MERS dan SARS.
"Jadi coronavirus itu sudah jadi target nih, mungkin next episode dari pandemi ini adalah dari coronavirus," ujarnya.
Baca Juga: Karang Gigi Menumpuk Picu 5 Masalah Kesehatan. Jangan Diabaikan!
Sementara, seperti diketahui para peneliti telah mengidentifikasi bahwa penyakit Covid-19 ini berasal atau disebabkan oleh virus corona dengan jenis baru yaitu SARS-CoV-2.
Pandemi SARS terjadi pada tahun 2003 yang disebabkan oleh virus corona SARS-CoV, dan pada tahun 2012 kembali terjadi epidemi dari virus corona yaitu jenis MERS-CoV.
Sedangkan, beberapa kejadian pandemi dan epidemi lain juga terjadi seperti pandemi Flu H5N1 (flu burung) terjadi di tahun 2004, pandemi Flu H1N1 (flu babi) di tahun 2009, pandemi Flu H7N9 (flu burung) di tahun 2013 dan pandemi Ebola di tahun 2014, serta pandemi Covid-19 di tahun 2020 ini.
Neni berkata, pandemi dan epidemi itu ternyata merupakan bagian dari sejarah manusia, yang kemungkinan akan terus berulang.
"Jadi, kita mau bagaimanapun juga harus tetap siap menghadapi pandemi itu," tegasnya.
Dikarenakan potensi adanya penyakit pandemi dan epidemi berulang kembali atau muncul yang baru, oleh sebab itu, dibentuklah badan organisasi dunia yang berfokus ke dalam pengembangan vaksin maupun obat-obatan.
Organisasi itu dibentuk untuk menghadapi epidemi atau pandemi yang terjadi disebut dengan The Coalication for Epidemic Preparedness Innovation (CEPI).
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Benarkah Pandemi Virus Corona Adalah Konspirasi? Ini Penjelasan Ahli."
(*)
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | None |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR