CewekBanget.ID - Pandemi virus corona yang menyebabkan COVID-19 tampaknya belum bisa sepenuhnya diatasi.
Selain karena vaksin yang belum ditemukan, kedisplinan masyarakat buat tetap mematuhi protokol kesehatan juga belum sepenuhnya dilakukan.
Apalagi pemberlakuan new normal yang bisa berpotensi menjadi kluster baru buat penyebaran dan penularan COVID-19.
Baca Juga: Ini Rekomendasi 3 Dry Shampoo Terbaik Untuk Rambut Anti Lepek!
Tentu aja kenaikan jumlah pasien membuat rumah sakit dan tenaga kesehatan yang terbatas makin kewalahan.
Makanya beberapa waktu terakhir, bahkan Indonesia mulai disebut memasuki fase 'End Game Pandemi.'
Apa yang dimaksud 'End Game Pandemi'? Yuk cari tahu!
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini, 13 Agustus 2020. Aquarius Harus Pintar Bagi Waktu!
Indonesia mulai masuk End Game Pandemi. Apa itu?
End Game Pandemi ini berarti sistem kesehatan di Indonesia pelan-pelan mulai kolaps, seperti banyaknya dokter dan nakes lainnya yang tumbang hingga gugur serta rumah sakit yang mulai tutup.
Rumah sakit yang tutup karena enggak bisa lagi menampung pasien atau tutup sementara karena pernah ada kasus COVID-19 di rumah sakit tersebut dan menyebar di kalangan nakes.
Pandemic Talks mulai menyebut Indonesia berada di fase 'End Game Pandemi' karena menurut data yang mereka himpun, jumlah pasien COVID-19 jauh lebih banyak dari fasilitas kesehatan yang ada.
Baca Juga: Kompak Pakai Outfit Hitam, Ini 4 Gaya Tengku Syaira dan Mama, Cindy Fatikasari!
Contoh sederhananya adalah saat jumlah tempat tidur di rumah sakit punya selisih yang sedikit dengan jumlah pasien yang dirawaat.
Pandemic Talks menunjukkan dalam infografis jika occupancy rate tempat tidur di rumah sakit sudah mencapai angka 40 persen.
Jumlah tempat tidur rumah sakit di Indonesia ada sebanyak 37.726, pasien COVID-19 yang diisolasi di rumah sakit sebanyak 15.182, dan sisa tempat tidur di rumah sakit adalah 22.544 menurut data dari Kemenkes, BNPB pada 7 Agustus 2020.
Pandemic Talks sendiri merupakan platform info & data #COVID19 Indonesia dari spektrum sains dan ekonomi sosial politik secara berkala lewat siaran audio digital (podcast).
Angka kematian tenaga kesehatan yang terus naik
Masih melansir dari data yang dikumpulkan oleh Pandemic Talks, menurut data Amnesty International pada 13 Juli 2020, setidaknya 89 makes meninggal karena COVID-19, 878 nakes terinfeksi COVID-19, 15 nakes terkena kasus stigma, dan 214 nakes menjadi korban diskriminasi.
Sedangkan menurut data WHO pada Agustus 2020, 70 dokter dan 50 perawat meninggal dunia karena COVID-19.
Perhimpunan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) pada Agustus 2020, 300 dari 1,3 juta perawat terinfeksi COVID-19.
Baca Juga: Wajib Tahu, Stres dan 4 Penyebab Periode Menstruasi Lebih Singkat!
Apa yang harus dilakukan?
Pemerintah pusat tentu saja diharapkan bisa memberikan transparansi data terkait fasilitas kesehatan yang ada secara nasional.
Beberapa waktu lalu juga telah dilakukan tes PCR namun penyebaran tesnya masih belum merata di seluruh Indonesia.
Pemerintah daerah juga terus mengupdate dan menalisa perbandingan kecukupan sistem kesehatan daerahnya dengan kasus harian baru dan fasilitas juga tenaga kesehatan yang ada.
Lalu, kita sebagai masyarakat juga tetap mematuhi protokol kesehatan sebagai upaya untuk menghentikan penyebaran virus corona.
Jangan menganggap remeh pada virus corona yang jelas udah membuat banyak korban meninggal dunia.
Stay safe, girls! Stay safe everyone!
(*)
Source | : | kompasiana,Pandemic Talks |
Penulis | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
Editor | : | Septi Nugrahaini Rahmawati |
KOMENTAR