Ralat dari CDC
CDC menarik panduan penyebaran COVID-19 yang sempat diunggah pada Jumat (18/9/2020).
Dalam panduan tersebut disebutkan, virus corona penyebab COVID-19 merupakan jenis virus yang bisa menyebar di udara (airbone).
Namun kemudian CDC meralat pernyataan tersebut.
"CDC saat ini memperbarui rekomendasinya mengenai penularan melalui udara SARS-CoV-2. Setelah proses ini selesai, selesai, bahasa pembaruan akan diposting," ungkap Jurubicara CDC, Jason McDonald, seperti dilansir Kompas.com melalui CNN, Selasa (22/9/2020).
Panduan tersebut berkaitan dengan cara penyebaran virus corona baru.
Kembali ke Pedoman Sebelumnya
Meskipun memang sebelumnya diketahui virus tersebut dapat menyebar melalui tetesan di antara orang-orang yang berdekatan kurang dari jarak dua meter, penelitian terus mengeksplorasi bagaimana virus tersuspensi dalam partikel aerosol di udara.
Juga dipelajari bagaimana virus ini ditularkan ke orang-orang yang jaraknya lebih dari dua meter.
Panduan CDC yang mengakui transmisi udara sebagai media penularan diunggah pada hari Jumat lalu, sementara situs-situs berita mulai melaporkan beberapa hari setelahnya.
CNN pertama kali melaporkan perubahan tersebut pada hari Minggu (20/9/2020).
Namun kemudian, CDC mengatakan bahwa rujukan akan kembali ke pedoman sebelumnya.
Baca Juga: Studi: Benarkah Memakai Kacamata Efektif Menangkal Infeksi COVID-19?
Penulis | : | Salsabila Putri Pertiwi |
Editor | : | Indah Permata Sari |
KOMENTAR